Konten Media Partner

Matt Wright Usulkan Penangkaran Buaya di Sungai Palu

1 Maret 2020 18:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemerhati buaya Australia, Matt Wright dan pejabat BKSDA Sulteng berdiskusi dengan Wali Kota Palu terkait rencana penangkaran buaya Palu, Minggu (1/3). Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pemerhati buaya Australia, Matt Wright dan pejabat BKSDA Sulteng berdiskusi dengan Wali Kota Palu terkait rencana penangkaran buaya Palu, Minggu (1/3). Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulteng mengusulkan agar lokasi penangkaran buaya di Kota Palu sebisa mungkin tetap berada dalam habitatnya, yakni Sungai Palu.
ADVERTISEMENT
Usulan ini mencuat dalam diskusi kecil antara pejabat BKSDA Sulteng dan pemerhati buaya asal Australia, Matt Wright dengan Wali Kota Palu, Hidayat, pada Minggu (1/3).
Rino dari BKSDA Sulteng menyebut, pada prinsipnya BKSDA siap mendukung adanya penangkaran buaya di Kota Palu. Termasuk jika lokasinya dalam kawasan Hutan Kota Kaombona Palu, sebagaimana harapan wali kota.
Akan tetapi kata dia, alternatif lain selain hutan kota adalah sungai itu sendiri agar buaya muara tetap bisa berada dalam habitatnya.
"Untuk proses pemindahan, Matt Wright siap membantu BKSDA," kata Rino.
Matt Wright sendiri ujarnya sangat mendukung adanya penangkaran buaya di Palu. Demi menghindari terjadinya konflik antara buaya dan manusia. Sekaligus meminta pihak- pihak terkait untuk meningkatkan edukasi bagi warga sekitar, sebagai langkah antisipasi agar tidak terjadi konflik dengan buaya.
ADVERTISEMENT
"Karena jangan sampai nanti ada konflik baru kita membenarkan pembunuhan buaya terjadi," kata Rino, mengutip pernyataan Matt Wright.
Pemerhati buaya Australia, Matt Wright dan pejabat BKSDA Sulteng berdiskusi dengan Wali Kota Palu terkait rencana penangkaran buaya Palu, Minggu (1/3). Foto: Istimewa
Jika disepakati, maka selanjutnya tambah Rino, BKSDA Sulteng akan menyusun Fisibiliti Study (FS) terhadap rencana penangkaran itu.
Wali Kota Palu Hidayat menyatakan, apapun langkah BKSDA, Pemkot Palu akan siap mendukung penuh agar buaya dan manusia tidak terlibat konflik dikemudian hari. Mengingat Sungai Palu menjadi tumpuan masyarakat yang bekerja sebagai penambang pasir. Dan, pesisir pantai yang menjadi tempat wisata masyarakat.
Karena itu, jika memang memungkinkan lokasi penangkaran berada dalam habitat, maka Hidayat menyarankan untuk membuat semacam kolam di tepi sungai namun bisa tetap teraliri air sungai. Sehingga nantinya pemindahan buaya juga lebih mudah.
ADVERTISEMENT
"Intinya masyarakat aman beraktivitas. Semuanya ini tentunya penting tapi lebih penting nyawa manusia," kata Hidayat.
Namun pihaknya juga tetap akan mendukung jika nantinya lokasi penangkaran tetap memungkinkan di dalam kawasan hutan kota.
"Silahkan susun fisibility studinya. Termasuk jika lokasinya dalam kawasan hutan kota," kata Hidayat.