Melestarikan Budaya, Korem 132 Tadulako Pamerkan Senjata Tradisional Sulteng

Konten Media Partner
5 September 2021 22:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf saat memamerkan pusaka atau senjata tradisional Sulteng, di Halaman Makorem 132 Tadulako, Minggu (5/9). Foto: Penrem 132 Tadulako
zoom-in-whitePerbesar
Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf saat memamerkan pusaka atau senjata tradisional Sulteng, di Halaman Makorem 132 Tadulako, Minggu (5/9). Foto: Penrem 132 Tadulako
ADVERTISEMENT
Korem 132 Tadulako bersama Komunitas Pusaka Tadulako Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar pameran pusaka atau senjata tradisional Sulteng di halaman Makorem 132 Tadulako, Minggu (5/9). Selain pameran, juga dilaksanakan webinar internasional.
ADVERTISEMENT
Komandan Korem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf, dalam sambutannya mengatakan, pameran senjata tradisional atau pusaka sebagai darma bakti Korem 132 Tadulako kepada masyarakat Sulteng.
"Pameran sebagai upaya melestarikan dan menjaga nilai kebudayaan termasuk benda-benda pusaka," kata Jenderal Farid.
Di Sulteng sendiri kata Jenderal Farid, identik dengan benda pusaka berupa Guma, Doke dan Kaliavo. Ke tiga pusaka ini diyakini jenis senjata tradisional yang digunakan para pemimpin atau Tadulako di zaman dulu.
“Guma, Doke dan Kaliavo adalah senjata tradisional masyarakat Sulteng di zaman perang. Adanya pameran seperti ini, agar masyarakat bisa menjaga dan merawat benda pusaka,” kata Jenderal Farid.
Ia juga menginginkan Korem 132 Tadulako menjadi pusat informasi tentang Tadulako dan benda pusaka di Sulawesi Tengah. Sehingga, masyarakat yang ingin mengetahui sejarah tentang benda tersebut, bisa mendatangi Korem 132 Tadulako di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Palu.
Ragam pusaka atau senjata tradisional yang dipamerkan Korem 132 Tadulako. Foto: Penrem 132 Tadulako
“Saya juga ingin membangun museum Guma, dan menulis buku tentang Tadulako,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Komunitas Pusaka Tadulako Sulteng, Rifai mengatakan, keberadaan benda pusaka seperti Guma, Doke dan Kaliavo masih sering digunakan masyarakat Sulteng untuk keperluan tertentu.
“Guma dan kaliavo ini bisanya digunakan di ritual adat, Doke masih digunakan untuk adat metambuli di hajatan nikah,” ujarnya.
Menurutnya, Guma benda pusaka yang digunakan masyarakat Sulteng di zaman dulu untuk melawan musuh. Namun, ada beberapa jenis Guma di Sulteng. Guma juga tersebar di beberapa daerah Sulteng yang bersub-etnik Kaili. Seperti, Kota Palu, Sigi, Parigi Moutong, Pamona Poso dan beberapa daerah lainnya. Sama halnya dengan senjata tradisional Doke. Senjata mirip tombak ini juga digunakan di masa perang. Sementara Kaliavo senjata yang berperan sebagai tameng.
“Ada beberapa jenis Guma, tergantung siapa yang punya. Yang disebut Tadulako punya ciri khas tersendiri. Seperti bentuk gagang dan lainnya,” kata Rifai.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.
Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf saat memamerkan pusaka atau senjata tradisional Sulteng, di Halaman Makorem 132 Tadulako, Minggu (5/9). Foto: Penrem 132 Tadulako