Mengunjungi Wisata Pantai Air Panas di Sulawesi Tengah

Konten Media Partner
30 November 2019 10:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi Pantai Wisata Air Panas Desa Tolole, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Foto: Intan/PaluPoso
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi Pantai Wisata Air Panas Desa Tolole, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Foto: Intan/PaluPoso
ADVERTISEMENT
Desa Tolole, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, memiliki lokasi wisata yang unik. Tempat wisata itu dinamakan Pantai Wisata Air Panas. Disebut pantai dan wisata air panas karena di lokasi wisata tersebut tidak hanya menyajikan keindahan pantai, tetapi juga air panas.
ADVERTISEMENT
Saat PaluPoso berkunjung ke tempat itu, Sabtu (30/11), lokasi menuju Pantai Air Panas tersebut sangat mudah dijangkau. Jalannya mulus diaspal. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya saat media ini ke lokasi tersebut, kondisi jalannya masih berbatu. Pembukaan jalan untuk menuju lokasi wisata baru saja dikerjakan.
Rumah-rumah singgah dari kayu dan atap rumbia tempat warga berjualan juga mulai bertambah. Itu menandakan ekonomi warga mulai bergeliat. Namun, dari Rilo (49) warga Desa Toga yang saat itu sedang memanfaatkan air panas menuturkan, lokasi tersebut sudah lama sepi. Tidak seramai dulu. Tetapi kabar khasiat air panas tersebut sudah tersebar luas. Sehingga setiap waktu ada saja warga dari luar kota yang mendatanginya. Seperti warga Kota Palu.
ADVERTISEMENT
"Kalau mau ramai datang setiap Hari Minggu agak ramailah hari itu. Tetapi yang datang kebanyakan orang tua yang ingin terapi," kata Rilo.
Air Panas di Pantai Desa Tolole, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Foto: Intan/PaluPoso
Ia sendiri juga datang ke tempat itu untuk berobat. Pasalnya, ia menderita stroke ringan seminggu yang lalu. Agar cepat sembuh, ia datang ke lokasi wisata air panas tersebut agar penyakitnya cepat sembuh. Hasilnya cukup mengejutkan, penyakit strokenya mulai berkurang. Awalnya, penyakitnya itu membuat lidahnya masuk ke dalam, sehingga menyulitkan dirinya berkomunikasi.
"Sekarang mulai berkurang, tetap dibarengi dengan minum obat rutin juga. Kalau kau datang lebih pagi di sini kau akan lihat air panas ini mengeluarkan uap dan airnya lebih panas," ujar dia.
Jika ingin ke tempat itu sekaligus merasakan mandi di air panas, pengunjung tidak perlu membayar untuk memasuki wisata tersebut.
Suasana pengunjung lokasi Pantai Wisata Air Panas Desa Tolole, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Foto: Intan/PaluPoso
Cukup membayar Rp 5000 ribu untuk menyewa ember penampung air panas. Namun jika ingin mandi di pantainya, harap berhati-hati karena di dalamnya terdapat batu karang.
ADVERTISEMENT
Pendapat Rilo serta kepercayaan warga sekitar soal manfaat air panas tersebut ada benarnya karena PaluPoso sendiri merasakan hal yang sama. Di tahun 2017, penulis pernah merendam kaki di air panas tersebut untuk mengobati kaki yang pecah-pecah, dan terbukti kebenarannya.
Namun, semua itu baru berupa pengalaman yang tentunya masih bisa diteliti lebih jauh lagi mengenai khasiat air panas tersebut.
Satu kali merendam air panas atau mandi dengan rentang waktu sekitar 10 menit sambil menikmati pantai atau bisa juga sambil menikmati makanan yang dijual di warung-warung terdekat, memberikan sensasi sendiri. Namun perlu diingat, jika baru pertama kali menggunakan air tersebut, maka akan terasa sangat panas. Rasanya akan membuat kulit melepuh, tetapi jangan khawatir itu tidak akan terjadi. Yang ada kulit hanya merah. Sensasi perihnya juga lama-kelamaan akan hilang dengan sendirinya.
Lokasi Pantai Wisata Air Panas Desa Tolole, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Foto: Intan/PaluPoso
Dulu, saat baru pertama kali ke lokasi wisata itu dibuka, beberapa warga berinisiatif menyediakan penyewaan pelampung, namun layanan tersebut tidak ada lagi saat ini. Yang tersisa hanya air panas. Jika ingin berenang di pantainya harus berhati-hati sebab di tepi laut banyak terdapat batu karang.
ADVERTISEMENT
Kepala Desa (Kades) Tolole, Gunawan ditemui di waktu yang sama menuturkan pihaknya akan tetap mempertahankan lokasi wisata tersebut dan berencana ingin menjadikan lokasi tersebut sebagai sumber pendapatan desa.
"Tahun 2020 pengembangan lokasi itu menjadi prioritas kami," ujar dia.
Tetapi, rencana pengembangan itu masih punya kendala dan sempat tarik ulur. Salah satunya karena beberapa masyarakat mengklaim lahan di dekat pantai tersebut sebagai tanah mereka. Sehingga hal itu menyulitkan pemerintah desa untuk mengembangkannya.
"Sebagian warga yang mengklaim ada yang sudah menghibahkan dan ada yang belum. Nah ini perlu kami komunikasikan, harapannya warga tersebut juga dapat mencontoh temannya itu," kata Gunawan.
Pintu gerbang masuk ke lokasi Pantai Wisata Air Panas Desa Tolole, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Foto: Intan/PaluPoso
Sebelum kemunculan air panas tersebut, diceritakan seorang anak kecil bernama Aman datang ke pantai tersebut menunggu perenang estafet yang melewati pantai mereka. Kegiatan renang tersebut dalam rangka acara Sail Tomini 2015.
ADVERTISEMENT
Sambil menunggu perenang yang lewat, anak itu menggali-gali pasir pantai yang jaraknya tidak jauh dari bibir pantai. Tiba-tiba ia mendapat aliran air yang hawanya panas. Makin digali air itu makin banyak. Kemunculan air tersebut menghebohkan warga desa.
Akhirnya warga desa pun berinisiatif membuat penampungannya. Titik air rupanya ditemukan tidak hanya satu, tetapi ada lima titik air panas di lokasi yang sama. Maka dibuatlah bak penampungan supaya air panas tersebut bisa tertampung dengan baik.