Menjenguk Senja di Pantai Bonebula Donggala yang Sunyi

Konten Media Partner
26 April 2020 18:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panorama sunset dari Pantai Donggala, Sulawesi Tengah. Foto: Dok. PaluPoso
zoom-in-whitePerbesar
Panorama sunset dari Pantai Donggala, Sulawesi Tengah. Foto: Dok. PaluPoso
ADVERTISEMENT
Suara kumandang azan di akhir sore itu menyelinap dalam suara deburan ombak yang menghantam batu-batu karang. Sepi menyelimuti suasana di penghujung hari ini menyambut gelapnya malam.
ADVERTISEMENT
Matahari di bagian barat tampak elok dengan sinar jingga seakan melengkapi indahnya pantai itu.
Bolebula, itulah nama tempat wisata itu yang kini sepi pengunjung setelah pandemi COVID-19.
Lokasinya tidak jauh dari Kota Palu. Dibutuhkan waktu perjalanan kurang lebih 1 jam 30 menit menuju pantai yang jauh dari kebisingan ibukota.
Pasir putih yang halus dan air laut yang bening akan menyambut kedatangan para wisatawan.
Sunset yang dapat dinikmati di Pantai Bonebula. Foto: Kristina Natalia/PaluPoso
Sejauh mata memandang akan disuguhkan keindahan laut lepas. Akan semakin lengkap jika di jelang pergantian malam menyambut sunset ditemani dengan secangkir kopi hangat.
Lokasi wisata baru ini terletak di Desa Ganti, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Tak jarang lokasi ini dijadikan tempat rekreasi keluarga maupun kelompok anak muda yang ingin berkemah bersama menghabiskan waktu malam.
ADVERTISEMENT
Salah seorang pengelola lokasi ini, Rahmat (50), merupakan pria asli suku Kaili asal Kabupaten Donggala.
Ia membuka lokasi wisata bersama beberapa warga di desa itu. Mereka bergotong royong membagi wilayah dan membersihkannya.
Pondok-pondok sederhana, beratap rumbia dan berukuran kecil ia dirikan di beberapa titik untuk melengkapi kenyamanan ketika berada di lokasi itu.
Sunset yang dapat dinikmati di Pantai Bonebula. Foto: Kristina Natalia/PaluPoso
Jejeran pohon kelapa seakan melukis keindahan pantai itu.
“Saya mau tambah lagi beberapa pondok untuk keluarga yang menginap,” kata Rahmat.
Soal keamanan jangan diragukan lagi. Lokasi di sekitar Pantai Bonebula ada orang-orang desa yang tinggal di sekitar pantai untuk memantau lokasi wisata sekaligus menjaga wisatawan yang berkunjung maupun menginap di lokasi itu. “Kita jaga, jadi amanlah untuk wisatawan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Akses jalan menuju lokasi ini terbilang belum memadai dibanding akses jalan menuju lokasi wisata pada umumnya.
Kurang lebih 100 meter jalan menuju pusat Pantai Bonebula terbuat dari kerikil dan batu karang.
Pondok kecil yang dibangun warga sekitar Pantai Bonebula Donggala diatas batu karang untuk para wisatawan. Foto: Kristina Natalia/PaluPoso
Jika dilihat dari peta, Pantai Bonebula ini berada di antara wisata Pusar Laut dan Pantai Kaluku.
Yang membedakannya dengan dua wisata itu adalah posisi memantau senja yang tak terhalangi batu karang.
Puluhan perahu nelayan saat matahari terbenam akan melintas. Suara perahu ketinting dan aktivitas para nelayan akan menambah suasana natural yang menyejukkan rasa.
Sayangnya untuk sementara lokasi wisata ini akan sepi karena pandemi COVID-19. Meskipun begitu, lokasi ini tetap dibuka. Siapa saja yang datang diberi izin oleh warga sekitar namun tetap diberi batasan sesuai arahan pemerintah.
ADVERTISEMENT
“Tidak ditutup, yang mau datang yah tidak dilarang tapi kami imbau. Jadi mereka sekadar datang saja tidak berlama-lama dan pulang,” kata Rahmat.