news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Nasib Pekerja Tambang di Morowali yang Memilih Tinggal di Atas Laut

Konten Media Partner
12 November 2022 21:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja Tambang di Morowali yang Memilih Tinggal di Atas Laut. Foto: Ala/PaluPoso
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja Tambang di Morowali yang Memilih Tinggal di Atas Laut. Foto: Ala/PaluPoso
ADVERTISEMENT
Kehadiran perusahaan tambang PT IMIP di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah yang menyerap banyak tenaga kerja, rupanya membuat harga sewa dan lahan di sana sangat mahal.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, tidak sedikit para pekerja di tambang nikel terbesar di pulau Sulawesi itu membangun tempat tinggal di atas laut. Tepatnya di Desa Fatufia, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali.
Bak pemukiman rumah panggung Suku Bajo di Pesisir Maumere, Nusa Tenggara Timur, tempat tinggal para pekerja tambang ini terbuat dari kayu dan setiap kamarnya hanya berukuran dua kali tiga meter serta saling berhubungan satu sama lainnya.
Saat media ini mencoba masuk ke dalam dan menyapa warga, rumah yang terdiri dari kamar-kamar ini disewakan dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 700 ribu.
Meski memiliki harga yang cukup mahal itu, kamar yang ada di atas permukaan laut ini sudah full.
Selain itu, banyak penghuni kamar yang kami temui mengatakan sering kali air di pemukiman mereka tidak mengalir, bahkan hingga seharian.
ADVERTISEMENT
Bupati Morowali Taslim mengatakan, kehadiran perusahaan PT IMIP memiliki sisi positif dan negatif.
Dari sisi positif, kata Taslim, PT IMIP hingga saat ini sudah menyerap tenaga kerja hingga 72 ribu lebih.
Namun, hal itu tidak sebanding dengan luas wilayah Kecamatan Bahodopi yang hanya berukuran 1.119,90 km². Sehingga mayoritas para pendatang yang bekerja di PT IMIP memilih membangun rumah di atas laut.
"Jumlah penyerapan tenaga kerja yang terbilang besar ini berdampak pada pemukiman. Di mana adik-adik kita ini berasal dari luar daerah," ujar Taslim, Sabtu (12/11).
Taslim menambahkan, saat ini pihaknya sedang berupaya melakukan pembenahan di wilayah tersebut dengan menggandeng pihak PT IMIP.
"Kita mengajak mereka (PT IMIP, red) bekerja sama untuk membenahi beberapa hal termasuk lingkungan yang sudah kita rencanakan. Mudah-mudahan dengan mulai perhatian ini Insya Allah kita bisa benahi ke depan," ungkapnya. *(Ala)
ADVERTISEMENT