Konten Media Partner

Operasi Tinombala untuk Memburu Kelompok MIT Poso Diperpanjang

24 Desember 2020 17:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satgas Brimob Mabes Polri dalam Operasi Tinombala pengejaran terhadap kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur di Poso, Sulawesi Tengah. Dok. PaluPoso
zoom-in-whitePerbesar
Satgas Brimob Mabes Polri dalam Operasi Tinombala pengejaran terhadap kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur di Poso, Sulawesi Tengah. Dok. PaluPoso
ADVERTISEMENT
Setelah berakhir pada Desember 2020, Operasi Tinombala dalam memburu sisa anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) kelompok militan bersenjata terafiliasi ISIS di Poso, Sulawesi Tengah, akan kembali diperpanjang.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono, di Poso, Rabu (23/12).
Menurutnya, untuk memaksimalkan proses pengejaran, operasi ini juga akan dikaji kembali.
“Ada beberapa yang dikaji kembali, jika memang itu efektif kita akan lakukan,” katanya.
Ia tidak menyebutkan secara rinci jumlah personel yang dilibatkan dalam operasi Tinombala yang akan diperpanjang pada Januari 2021 itu.
Namun dalam operasi tersebut personel satgas Tinombala akan ditambah dengan melibatkan unsur TNI.
“2021 kita lanjutkan. Akan bertambah dengan keterlibatan TNI. Dengan ketambahan ini mudah mudahan cepat menyelesaikan masalahnya,” ujarnya.
Data dari Polri, saat ini sisa kelompok sipil bersenjata, MIT Poso itu berjumlah 11 orang. Polri mengakui kondisi medan di pegunungan Poso, Sigi, dan Parigi Moutong, masih menjadi kendala untuk mengejar dan menangkap sisa DPO.
ADVERTISEMENT
“Dari Polri itu masih ada sebelas orang,” katanya.
Pelaksanaan Operasi Tinombala sendiri telah memasuki tahun ke lima. Operasi Tinombala ini digelar pada 2016 lalu.
Hasil operasi itu membuat pimpinan awal MIT Poso, Santoso alias Abu Wardah dan beberapa anak buahnya tewas tertembak dan menyerahkan diri.
Sementara, saat ini MIT Poso yang dipimpin oleh Ali Kalora masih melakukan aksi terornya beberapa tahun terakhir dengan melukai sejumlah aparat kepolisian dan warga sipil.