Paket Hemat, Kiat Cerdik Caleg Siasati APK Berbiaya Mahal

Konten Media Partner
11 Maret 2019 19:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Isnandar bersama rekan caleg lainnya di Partai Berkarya. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Isnandar bersama rekan caleg lainnya di Partai Berkarya. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Pemasangan alat peraga kampanye (APK) yang hampir memenuhi titik- titik strategis di setiap daerah, seolah bisa menggambarkan betapa banyaknya biaya dikeluarkan oleh calon legislative (Caleg) untuk menyosialisasikan dirinya melalui APK.
ADVERTISEMENT
Namun gambaran itu ditepis oleh salah seorang Caleg dari Kota Palu, Sulawesi Tengah, Isnandar. Caleg yang maju melalui Partai Berkarya untuk daerah pemilihan Kecamatan Tatanga-Kecamatan Palu Selatan ini, memiliki kiat tersendiri untuk menekan biaya mahal dalam pengadaan alat peraga kampanye, seperti baliho, spanduk maupun kalender. Isnandar menyebut kiatnya itu dengan paket hemat atau PaHe.
Sekilas terdengar kiat Isnandar itu mengadopsi salah satu program provider untuk memikat konsumen agar beralih menggunakan produknya. Tapi kiat PaHe untuk Isnandar ini adalah, mulai dari mendesain, pengerjaan hingga pemasangan dan distribusi alat peraga kampanye itu, dilakukan tanpa campur tangan orang lain. Sehingga, biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi seluruh kebetuhan pengadaan APK hingga pemasangan, itu bisa ditekan serendah mungkin.
ADVERTISEMENT
“Ini maksud saya paket hemat, satu untuk semuanya artinya, satu orang saja yang mengerjakan keseluruhannya,” ujarnya.
Ia mencontohkan, untuk membuat spanduk satu lembar saja tanpa paket HeMat atau menekan harga serendah mungkin, Caleg harus mengeluarkan biaya minimal Rp 50 ribu per spanduk.
"Jadi biaya keseluruhan tinggal dikalkulasi saja, berapa banyak yang dibuat," kata Isnandar.
Itu kata dia, baru untuk pembuatan spanduk, belum kalender, sticker atau lainnya. Tentunya, harus mengeluarkan biaya yang lebih besar lagi.
Namun melalui paket hemat seperti kiat yang dilakukannya menyiasati sosialisasi caleg berbiaya mahal, ia terjun langsung dalam pengerjaan, pemasangan hingga pendistribusian APK.
Berbekal pengetahuan desain gambar yang pernah dipelajari, Isnan mengakui tak perlu repot lagi mengeluarkan biaya hanya untuk membuat desain APK nya. Itu menurutnya, bisa dilakukannya tanpa bantuan orang lain.
ADVERTISEMENT
"Ya kebetulan pernah belajar desain, yah jadi desain sendiri, " kata Caleg Nomor 11 Partai Berkarya ini.
Begitupun dengan proses pencetakannya, bisa dilakukan melalui alat sablon yang dimiliki jika ukuran APK masih memungkinkan dicetak melalui alat sablon. Misalnya, kalender, baliho yang seukuran kalender atau kartu nama. Namun untuk ukuran yang lebih besar lagi, harus menghubungi jasa percetakan di Palu.
“Tentu kami hubungi teman-teman atau kolega kenalan kami agar bisa lobi-lobi harga murah,” ujarnya.
Isnandar, caleg Partai Berkarya di Kota Palu (kanan). Foto: Istimewa
Ia mengatakan, untuk jasa pencetakan tak perlu lagi menghubungi percetakan di luar daerah misalnya di Makassar Sulawesi Selatan atau di Jakarta sekalipun. Karena di Kota Palu sendiri sudah banyak bertebaran layanan jasa pembuatan alat peraga kampanye. Terlebih lagi biaya jasa pembuatannya tergolong murah.
ADVERTISEMENT
Setelah alat peraga kampanyenya sudah siap, menurut Isnan, ia kemudian mensurvei titik-titik strategis untuk pemasangan alat peraga kampanye agar mudah dilihat masyarakat. Sebab, tujuan pemasangan baliho itu sendiri adalah untuk lebih mengenalkan lebih dekat calon ke masyarakat. Namun sebelumnya, terlebih dahulu berkoordinasi ke DPD partai tempat dia bernaung serta KPU setempat. Ini untuk menghindari pelanggaran aturan pemasangan alat peraga kampanye sebagaimana aturan KPU.
Setelah seluruh prosedur itu sudah dijalankannya, ia sendiri yang turun langsung memasang seperti baliho dan semacamnya dibantu seorang kerbatnya.
“Alhamdulillah, sampai saat ini tempat-tempat yang saya pasang spanduk atau baliho tidak ada yang melanggar ataupun dirusak oleh orang-orang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Isnandar mengatakan, kiat-kiat yang dilakukannya itu, sebenanrya tak ingin dibeberkan ke publik karena bisa saja nantinya diadopsi oleh saingan politiknya. Namun, sehubungan tinggal beberapa pekan lagi batas akhir pemasangan alat peraga kampanye sebelum dibersihkan oleh penyelenggara pemilu, maka dia tak perlu lagi ragu jika kiat-kiatnya itu diikuti oleh caleg lainnya.
ADVERTISEMENT
Penulis: Ikram (Kontributor/PaluPoso)
Editor: Abidin (PaluPoso)