Panen Perdana Ikan Nila Ditpolairud Polda Sulteng, DKP: Hasilkan 200 Kilogram

Konten Media Partner
15 Juni 2021 19:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panen Perdana Ikan Nila di Ditpolairud Polda Sulteng. Dari kiri Dirpolairud Polda Sulteng Kombespol Indra Rathana, Kepala DKP Sulteng Arif Latjuba (tengah) dan Kepala Bidang Pengawasan DKP Sulteng, Agus Sudaryanto. Foto: Tim PaluPoso
zoom-in-whitePerbesar
Panen Perdana Ikan Nila di Ditpolairud Polda Sulteng. Dari kiri Dirpolairud Polda Sulteng Kombespol Indra Rathana, Kepala DKP Sulteng Arif Latjuba (tengah) dan Kepala Bidang Pengawasan DKP Sulteng, Agus Sudaryanto. Foto: Tim PaluPoso
ADVERTISEMENT
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama Ditpolairud Polda Sulteng melaksanakan panen perdana budidaya ikan air tawar sistem Bioflok jenis Nila Gesit di kolam terpal salah satu tambak percontohan di Ditpolairud di Desa Laiba, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Selasa (15/6).
ADVERTISEMENT
Panen tersebut dilaksanakan oleh Kepala DKP Sulteng, Moh Arif Latjuba, dan Dirpolairud Polda Sulteng Kombespol Indra Rathana dihadiri Wadirpolairud AKBP Sirajuddin Ramly, Kabid Pengawasan DKP Sulteng, Agus Sudaryanto, BPDASHL serta personel Polairud Polda Sulteng.
"Ini merupakan panen perdana di Ditpolairud Polda Sulteng sebagai salah satu lokasi percontohan budidaya ikan tawar sistem Bioflok DKP Sulteng. Dan ini termasuk menghasilkan panen yang optimal," kata Kepala DKP Sulteng, Arif Latjuba.
Perencanaan masa panen sebelumnya ini diperkirakan 3 bulan lebih, namun kenyataannya di lapangan panen hanya dalam waktu 3 bulan.
Selama 3 bulan pemeliharaan atau 90 hari pemeliharaan, menghabiskan 6 sak pakan. Satu sak pakan berisi 30 kilogram. Sehingga total pakan yang digunakan selama masa pemeliharaan sekitar 180 kilogram.
ADVERTISEMENT
“Metode pergantian air dilakukan sekali dalam sepekan,” katanya.
Kepala DKP Sulteng Arif Latjuba saat memperlihatkan hasil panen perdana ikan Nila di Ditpolairud Polda Sulteng di Desa Laiba, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Selasa (15/6). Foto: Tim PaluPoso
Arif menjelaskan, jumlah bibit ikan Nila gesit yang dibudidayakan sebanyak 1.000 ekor untuk setiap kolam dengan tingkat kematian mencapai 30 ekor.
Saat panen perdana lanjutnya, diperoleh hasil ikan Nila Gesit sebanyak 200 kilogram dengan rata-rata berat per ekor mencapai antara 250 hingga 350 gram.
“Kalau hambatannya hanya listrik. Ikan biasanya mampu bertahan di 2 jam pertama ketika terjadi pemadaman listrik,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Dirpolairud Polda Sulteng Kombespol Indra Rathana mengatakan untuk menambah kapasitas budidaya, Ditpolairud berencana akan menambah satu kolam lagi.
“Dan kedepannya kita berencana akan membudidayakan di semua Pos Airud yang ada di Polda Sulteng,” katanya.
Usai panen perdana, kegiatan dilanjutkan penanaman pohon kelapa hibrida dan cemara laut di pesisir pantai Markas Ditpolairud. Sebanyak 25 pohon kelapa hibrida dan 30 pohon cemara laut ditanam saat itu. Rencananya, di areal seluas setengah hektare itu akan ditanami kelapa hibrida dan cemara laut.
ADVERTISEMENT
“Rekomendasi dari BPDASHL sehingga ke dua jenis pohon itu ditanam karena rindang dan kuat di lokasi lahan yang berpasir. Selain itu untuk nangkal ombak,” kata Dirpolairud.
Penanaman pohon kelapa hibrida dan cemara laut di pesisir pantai Markas Ditpolairud Polda Sulteng, Selasa (15/6). Foto: Tim PaluPoso