Pasha Kaget, Ada Anak Palu Tidak Sekolah Padahal Biaya Pendidikan Gratis

Konten Media Partner
27 Oktober 2020 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Said atau Pasha. Foto: Imron/Humas Pemkot Palu
zoom-in-whitePerbesar
Plt Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Said atau Pasha. Foto: Imron/Humas Pemkot Palu
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota (Pemkot) Palu menggratiskan biaya pendidikan dari tingkat PAUD/TK, SD, hingga SMP untuk menangani anak tidak sekolah (ATS). Leading sektor program ini adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
"Saya juga kaget dilaporkan oleh Yayasan Karampuang ada anak Palu yang tidak sekolah, padahal langkah kongkret yang kita ambil sejak menjabat adalah menggratiskan biaya sekolah," kata Plt Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Said, saat membuka Lokakarya Pemangku Kepentingan untuk Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kota Palu, Selasa (27/10). Kegiatan tersebut dilaksanakan atas kerjasama Pemerintah Kota Palu, Unicef Indonesia, dan Yayasan Karampuang di aula Hotel Jazz Palu.
Sigit Purnomo Said yang akrab disapa Pasha menjelaskan ada dua alasan apabila ada anak Palu yang tidak bersekolah. Yaitu, memang karena biaya atau anaknya malas sekolah.
Plt Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Said atau Pasha saat menandatangani Komitmen Bersama Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) Kota Palu tahun 2020. Foto: Imron/Humas Pemkot Palu
Namun bagi Pemkot Palu sendiri, tidak ada alasan bagi orang tua untuk tidak menyekolahkan anaknya karena biaya pendidikan sudah digratiskan mulai tingkat PAUD hingga SMP.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah sudah dibekali oleh tiga hal yakni anggaran, orang-orang hebat, dan aturan atau regulasi. Ini menjadi pertanyaan besar, apa yang salah sampai hari ini ada anak tidak sekolah, apakah informasi pendidikan gratis tidak sampai, atau seperti apa," ujarnya heran.
Ia berharap, dengan terlaksananya lokakarya ini tidak ada lagi anak yang tidak sekolah di Kota Palu. Para lurah diharapkan terus berinovasi di daerahnya, tidak perlu terlalu kaku dengan arahan-arahan yang tidak berkesusaian dengan kondisi daerah.