Pecahkan Kaca Meja, Ketua DPRD Tolitoli Nyaris Adu Jotos dengan Kepala BKD

Konten Media Partner
1 September 2020 13:59 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana keributan di ruang utama sidang sidang terkait lanjutan pembahasan pencairan gaji ke-13 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berujung nyaris adu jotos, Selasa (1/9). Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana keributan di ruang utama sidang sidang terkait lanjutan pembahasan pencairan gaji ke-13 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berujung nyaris adu jotos, Selasa (1/9). Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara DPRD Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, dengan Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) setempat di ruang utama sidang terkait lanjutan pembahasan pencairan gaji ke-13 Aparatur Sipil Negara (ASN) berujung nyaris adu jotos.
ADVERTISEMENT
"Pembahasan baru mulai 3 menit saya langsung diserang oleh ketua DPRD dengan dilempar palu sidang, meja dibanting, dan saya diajak duel," kata Kepala BKD Kabupaten Tolitoli, Asrul Bantilan kepada PaluPoso, Selasa (1/9).
Menurut Asrul, ketidakhadiran dirinya pada RDP sebelumnya membuat Ketua DPRD Tolitoli Moh Randi Syaputra merasa geram, sembari melempar palu sidang dan nyaris mengenai dirinya.
Selain melempar palu sidang, ketua DPRD Tolitoli secara spontan membanting meja kaca ke lantai hingga pecah, yang diikuti dengan mengajak dirinya untuk duel.
"Memang saya akui ketidakhadiran saya dikarenakan kemarin di saat bersamaan saya sedang menghadiri rapat APBD di kantor Bappeda," kata Asrul.
Suasana keributan di ruang utama sidang sidang terkait lanjutan pembahasan pencairan gaji ke-13 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berujung nyaris adu jotos, Selasa (1/9). Foto: Istimewa
Terpisah, Ketua DPRD Kabupaten Tolitoli, Moh Randi Syaputra, mengatakan, sebagai salah satu lembaga negara yang melakukan pengawasan kinerja Pemda, ia sangat menyayangkan berbagai alasan yang disampaikan Ketua BKD Kabupaten Tolitoli, Moh Asrul Bantilan, mengenai ketidakhadirannya saat diundang RDP oleh DPRD. Bahkan, sudah berulang kali dilayangkan undangan untuk memenuhi RDP.
ADVERTISEMENT
"Ini yang membuat saya geram, dan terpuaskan kekesalan saya terkait insiden di ruang rapat sidang utama," jelas Randi kepada PaluPoso.
Masih menurut Randi, seyogyanya BKD mengutus perwakilannya untuk menghadiri RDP, sehingga selaku pemegang amanah dari rakyat bisa mengetahui kinerja BKD selama ini.
"Ini bentuk pelecehan BKD kepada kami di DPRD sehingga kekesalan ini saya lampiaskan," kata Randi.
Saksikan video di bawah ini: