Pengawasan Corona di Pintu Masuk Poso, Perbatasan Sulteng-Sulsel Kurang Ketat

Konten Media Partner
13 Januari 2021 17:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ILUSTRASI: Kawasan pintu masuk perbatasan Gorontalo-Sulawesi Utara. Minggu, (10/5). Foto: Dok banthayo.id (Rahmat Ali)
zoom-in-whitePerbesar
ILUSTRASI: Kawasan pintu masuk perbatasan Gorontalo-Sulawesi Utara. Minggu, (10/5). Foto: Dok banthayo.id (Rahmat Ali)
ADVERTISEMENT
Sejumlah laporan dari pelintas pintu perbatasan antara Sulawesi Tengah (Sulteng)-Sulawesi Selatan (Sulsel) di sekitar wilayah Kecamatan Pamona Selatan mengakui penjagaannya kurang ketat terhadap para pelintas yang akan masuk ke Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Apalagi, antara pukul 22.00 WITA hingga pagi hari, penjagaan di pintu perbatasan masuk Sulteng tersebut sangat longgar dan tak ada pemeriksaan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Terlebih lagi jika petugas kesehatan telah pulang. Kendaraan banyak yang masuk ke Sulteng dengan bebas tanpa diperiksa ketat oleh petugas di pos batas tersebut.
Sekaitan dengan laporan dari para pelintas perbatasan tersebut, Sekretaris Satgas Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Poso, Musdar, kepada media ini mengakui jika sampai saat ini belum ada surat keputusan (SK) Bupati Poso untuk menutup perbatasan Sulteng-Sulsel tersebut di atas pukul 22.00 WITA.
"Kami masih menunggu surat keputusan Bupati Poso untuk menutup poros akses masuk Sulteng dari Sulsel jika malam hari. Namun, selama ini yang kami terapkan pukul 21.00 WITA, poros itu ditutup. Jika ada yang masih melewati di atas jam itu berarti kebijakan petugas yang jaga di pos perbatasan tersebut," kata Musdar, Rabu (13/1).
Suasana di Pos Satgas COVID-19 Kabupaten Poso di perbatasan pintu masuk antara provinsi Sulteng dan Sulsel.
Ia juga mengakui, hingga saat ini petugas kesehatan dari Puskesmas Pendolo dan Mayoa belum menerima pelaku perjalanan yang reaktif untuk dikarantina.
ADVERTISEMENT
"Jika ada yang reaktif kami arahkan ke puskesmas terdekat, Pendolo dan Mayoa, tapi selama ini belum ada. Juga tempat kusus untuk karantina tidak ada,” ujarnya.
Adapun laporan mengenai dugaan pungutan liar oleh oknum petugas di pos perbatasan itu, Musdar mengaku tidak mengetahuinya. Sebab, di tempat itu ada petugas gabungan dari Polisi, TNI, Pol PP dan Dishub. Informasi itulah sehingga Kapolres Poso beberapa hari lalu melakukan sidak ke Pos batas tersebut.
Sementara itu, Kapolres Poso AKBP Rentrix Ryaldi Yusuf selaku Wamil Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 Poso membantah jika ada semacam pungutan liar yang diduga dilakukan oleh oknum petugas keamanan di Pos COVID-19 di perbatasan Sulteng-Sulsel itu.
"Sampai saat ini belum ada informasi pungli di Pos yang masuk kepada kami,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Namun menurut Kapolres, beberapa hari lalu saat sidak ke sana, ia telah mengingatkan agar mereka melaksanakan tugas kemanusiaan tersebut, sesuai dengan protap yang berlaku.
Ia mengaku telah menegaskan kepada mereka kegiatan di pos perbatasan tersebut akan terus ia pantau dan cek setiap saat agar berjalan sesuai aturan. Jika mereka melenceng tentunya akan berhadapan dengan aturan dan disiplin yang ada. ** (Deddy)