Penjelasan Polda Sulteng Terkait Kemunculan DPO MIT di Lembantongoa, Sigi

Konten Media Partner
16 Desember 2020 12:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto (kiri) dan Kasubbid Penmas Humas Polda Sulteng Kompol Sugeng Lestari. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto (kiri) dan Kasubbid Penmas Humas Polda Sulteng Kompol Sugeng Lestari. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Beberapa hari terakhir telah berkembang isu di media sosial yang menyebutkan kemunculan kembali DPO kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso di Lembantongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada Minggu (13/12), untuk meminta jagung dan ubi kepada petani.
ADVERTISEMENT
“Menyikapi isu atau informasi tentang kemunculan kembali kelompok MIT Poso di Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, yang mengatakan meminta jagung dan ubi kepada petani adalah tidak benar,” kata Kabidhumas Polda Sulawesi Tengah, Kombes Polisi Didik Supranoto, melalui keterangan tertulis yang diterima PaluPoso, Rabu (16/12).
Didik menjelaskan, Tim dari Polda Sulawesi Tengah telah diturunkan ke lapangan untuk mengumpulkan informasi dari warga yang ada di Lembantongoa. Namun kata Didik, tidak ada keterangan warga yang mengetahui atau melihat adanya kemunculan kembali kelompok MIT Poso tersebut untuk meminta jagung dan ubi kepada petani.
Menurutnya, isu atau informasi itu diawali adanya obrolan warga Lembantongoa pada Minggu (13/12), pukul 17.00 WITA, di rumah Y (52), bersama I (32 ), sambil minum-minuman yang mengandung alkohol. Dalam obrolan tersebut, mereka sempat menyinggung adanya bekas jagung dan pepaya di kebun milik S.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya sore itu juga dari obrolan tersebut, Y meneruskan informasi tersebut ke rumah EF yang merupakan anak dari S, pemilik kebun yang diketahui ada sisa jagung dan papaya di kebunnya.
Penyampaian tadi juga didengar ER, istri S/pemilik kebun. Dengan perasaan takut, ER pulang ke rumahnya dan dalam perjalanan disampaikan info tersebut kepada AR.
“Akhirnya informasi tersebut menjadi berkembang dan menimbulkan keresahan dan kekhawatiran warga,” kata Didik.
Untuk mengecek kekhawatiran warga lanjutnya, hari itu juga tiga warga melakukan pengecekan di kebun milik S. Dan, benar memang ditemukan bekas jagung dan pepaya.
Hal inilah yang kembali menyebabkan ketakutan warga sehingga mereka malam itu berkumpul di Gereja Bala Keselamatan Korp Tokelemo.
Didik menambahkan, Tim Polda Sulteng langsung mengumpulkan warga untuk dilakukan konfrontir informasi. Hasil konfrontir inilah ditemukan pengakuan tiga warga berjenis kelamin perempuan, ER, YA dan AG.
ADVERTISEMENT
Mereka mengakui pada minggu siang pukul 14.00 WITA, sempat pergi ke kebun milik S untuk mengambil jagung, ubi, daun pepaya dan rica. AG juga mengakui sempat memakan buah pepaya dan tidak sempat membersihkan sisanya.
“Jadi kami luruskan kembali informasi atau isu atau berita tentang kemunculan kembali Ali Kalora dan kelompoknya di Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi adalah tidak benar,” ujarnya.
Terkait hal tersebut, Didik mengimbau kepada masyarakat apabila mendapatkan informasi terkait keberadaan orang tidak dikenal (OTK) jangan sampai disebarluaskan, tetapi dicek dulu kebenarannya atau dilaporkan kepada aparat keamanan setempat sehingga tidak menimbulkan keresahan.