Pesan Pahlawan Nasional dari Parigi Moutong

Konten Media Partner
10 November 2022 14:16 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
7 Kades di Parigi Moutong bacakan pesan para Pahlawan Nasional di upacara peringatan Hari Pahlawan, Kamis (10/11) di Halaman Kantor Camat Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong. Foto: Diskominfo Parimo
zoom-in-whitePerbesar
7 Kades di Parigi Moutong bacakan pesan para Pahlawan Nasional di upacara peringatan Hari Pahlawan, Kamis (10/11) di Halaman Kantor Camat Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong. Foto: Diskominfo Parimo
ADVERTISEMENT
Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, menggelar upacara Hari Pahlawan ke-77 di Halaman Kantor Camat Toribulu, Kamis (10/11).
ADVERTISEMENT
Bertindak selaku Inspektur upacara Bupati Parigi Moutong diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Parigi Moutong Zulfinasran.
Dalam upacara tersebut, sebanyak 7 Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Parigi Moutong, menyampaikan pesan para Pahlawan Nasional.
Berikut pesan para Pahlawan Nasional yang dibacakan para kades dari Parigi Moutong:
Pahlawan Nasional, Soekarno
"Berikan aku seribu orang tua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, dan berikan aku sepuluh pemuda niscaya akan ku guncangkan dunia. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa Pahlawannya. Bangsa yang tidak percaya kekuatan dirinya sebagai bangsa tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka".
Pahlawan Nasional, Abdul Muis
"Jika orang lain bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa jika memang mau berjuang".
Pahlawan Nasional, Teuku Nyak Arif
ADVERTISEMENT
" Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama".
Pahlawan Nasional, Pattimura
"Pattimura-Pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-Pattimura muda akan bangkit".
Pahlawan Nasional, Mohammad Yamin
"Cita cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong tetapi benar benar di dukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri".
Pahlawan Nasional, Gubernur Suryo
"Berulang-ulang telah kita katakan bahwa sikap kita ialah lebih baik hancur dari pada dijajah kembali".
Pahlawan Nasional, Tombolotutu
"Natuvu Nabarakah, Namate Mopa, Ane terurus terurusmo, ane petonya petonyamo, hidup menjadi berkah, mati meninggalkan nama, saudara tetaplah kita bersaudara, dan orang asing adalah penjajah yang harus kita lawan".
Adv