Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (KIPM) Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah , melepas ekspor langsung satu kontainer gurita (Octopus Sp) ke Negara Meksiko , Amerika Utara.
ADVERTISEMENT
Volume gurita Banggai yang diekspor ke Meksiko kali ini sebanyak 20,5 Ton senilai Rp 1,1 miliar.
"Aktivitas ekonomi ini menandakan pandemi tidak menghalangi permintaan komoditas kelautan dan perikanan Indonesia, termasuk di pasar ekspor," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Banggai, Abdullah Ali, usai seremoni pelepasan komoditi ekspor tersebut.
Kegiatan itu dihadiri Kepala Kantor Pelayanan Bea Cukai Luwuk, Dinas Perikanan, Kepala Syahbandar Luwuk, Dinas Perdagangan dan Pengelola KM. Meratus, Senin (18/1).
Pada kegiatan tersebut, diserahkan pula sertifikat kesehatan (Health Certificate) kepada PT Banggai Indo Gemilang selaku eksportir sebagai jaminan bahwa produk tersebut diproduksi oleh Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang telah menerapkan Hazard Analysis And Critical Point (HACCP), sehingga aman bagi konsumen dan memenuhi persyaratan negara tujuan.
ADVERTISEMENT
Kepala BKIPM, Rina melalui siaran persnya yang diterima media ini, Rabu (20/1), memastikan jajarannya di BKIPM akan terus melakukan pelayanan secara optimal sekaligus mendorong pelaku usaha untuk mengekspor produknya.
Ekspor komoditi perikanan Banggai ini berupa Gurita (Octopus sp) beku yang diproduksi oleh UPI PT Banggai Indo Gemilang sebanyak 20,5 Ton yang dimuat dalam satu kontainer.
Selanjutnya dikirim ke Meksiko dengan status ekspor langsung dari Kabupaten Banggai, ditandai dengan terbitnya HC, PEB NPE, BL dan COO dari daerah asal yakni, Kabupaten Banggai.
“Kegiatan ini sebagai bagian dari mendorong industri hasil perikanan dalam upaya pemulihan ekonomi di masa Pandemi COVID-19,” katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah, Arif Latjuba menambahkan, sebelumnya Sulteng telah mengekspor Ikan Tuna Sirip Kuning (Yellowfin) ke Osaka Jepang melalui Bandara Udara Mutiara Sis Aljufri Palu. Namun sempat terhenti beberapa saat akibat banyaknya penerbangan LN (luar negeri) tutup karena COVID-19. Kini Sulteng kembali bangkit dengan ekspor produk perikanan ke Meksiko.
ADVERTISEMENT
“Ini sejalan dengan konsep rencana aksi daerah Sulawesi Tengah dalam rangka mendorong produk-produk Sulteng yang berkualitas ekspor,” kata Arif Latjuba dihubungi melalui telepon, Rabu (20/1).
Ekspor komoditi kelautan dan perikanan ini lanjut Arif, sejalan dengan harapan Pemerintah Daerah Provinsi Sulteng yang disampaikan oleh Gubernur Sulteng Longki Djanggola saat ekspor perdana produk perikananan melalui Bandara Mutiara Sis Aljufri beberapa waktu lalu.
Saat itu kata Arif, Gubernur Longki mengharapkan kepada seluruh pelaku usaha perikanan yang berada di Sulawesi Tengah agar mendukung program pemerintah daerah menumbuhkembangkan ekspor produk perikanan, langsung dari Sulteng menuju negara tujuan atau menutup Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) langsung dari Sulteng.
“Menembus tatanan normal baru dalam rangka pemulihan ekonomi nasional,” katanya.
ADVERTISEMENT