TNI Polri Dilibatkan dalam Budidaya Ikan Nila Sistem Teknologi Bioflok

Konten Media Partner
28 Maret 2021 17:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
DKP Sulteng gelar pelatihan budidaya ikan air tawar sistem teknologi bioflok di Mako Polairud Polda Sulteng, Minggu (28/3). Foto: DKP Sulteng
zoom-in-whitePerbesar
DKP Sulteng gelar pelatihan budidaya ikan air tawar sistem teknologi bioflok di Mako Polairud Polda Sulteng, Minggu (28/3). Foto: DKP Sulteng
ADVERTISEMENT
Sebanyak 53 peserta mengikuti pelatihan budidaya ikan air tawar sistem teknologi bioflok di Mako Polairud Polda Sulteng di Labuan, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah (Sulteng).
ADVERTISEMENT
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari, Sabtu (28/3) hingga Minggu (28/3), melibatkan di antaranya personel TNI, Polri, dan kelompok pembudidaya ikan air tawar.
"Pelatihan ini merupakan salah satu upaya memasyarakatkan sistem teknologi bioflok, untuk mewujudkan kawasan-kawasan budidaya ikan air tawar di berbagai daerah sebagai lokasi pengembangan budidaya perikanan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulteng, Arif Latjuba.
Melalui pelatihan ini katanya, ke depan diharapkan produksi ikan, khususnya ikan Nila bisa meningkat secara nasional dan akan membantu suplai bahan pangan ikan nasional.
Hal ini bertujuan bukan hanya secara ekonomi saja, namun juga bagaimana turut serta dalam meningkatkan kualitas SDM dengan mengkonsumsi Ikan Nila.
Tampak dari tengah sebelah kanan Kepala DKP Sulteng Arif Latjuba dan Wakapolda Sulteng Brigjen Pol Hery Santoso (kiri) saat melepaskan benih ikan nila yang menggunakan sistem teknologi bioflok di salah satu kolam percontohan Mako Polairud Polda Sulteng. Foto: DKP Sulteng
"Dipilih ikan Nila sebagai sistem lanjutan teknologi bioflok karena Nila termasuk kelompok herbivora. Membutuhkan proses pembesaran agar tumbuh lebih cepat. Selain itu, ke dua ikan ini juga mampu mencerna flok yang tersusun atas berbagai mikroorganisme," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan teknologi sistem bioflok untuk ikan Nila lanjutnya, menunjukkan pemerintah terus berinovasi mencari teknologi yang efektif dan efisien dalam penggunaan air dan lahan yang efektif dan efisien, serta mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim.
Menurutnya, walau sudah menemukan teknologi tepat guna untuk ikan nila, pemerintah tak akan berhenti untuk terus melakukan inovasi. Terlebih, fenomena perubahan iklim, penurunan kualitas lingkungan global, dan pertambahan penduduk, menjadi tantangan bersama yang tidak bisa dihindari.
Oleh karena itu, untuk semua pelaku perikanan budidaya agar terus mengedepankan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dalam pengelolaan usaha budidaya ikan yang berkelanjutan.
Sehingga maksud dari kegiatan ini bisa tercapai yaitu, meningkatkan sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan mengenai teknologi budidaya ikan air tawar sistem Bioflok. Sehingga dapat mendukung peningkatan produksi perikanan dan kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT