Viral Nakes di Sulteng Bandingkan Pasien Umum dan BPJS, Begini Tanggapan PPNI

Konten Media Partner
20 Maret 2023 16:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPD PPNI Parimo Husain (kanan) bersama Rinto meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia terkait video nakes banding-bandingkan pasien umum dan BPJS Kesehatan. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPD PPNI Parimo Husain (kanan) bersama Rinto meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia terkait video nakes banding-bandingkan pasien umum dan BPJS Kesehatan. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Parigi Moutong menanggapi kelakuan tiga tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Lambunu 2, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah yang viral di media sosial (medsos) baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
Ketiga nakes tersebut membuat konten di TikTok yang menggambarkan bagaimana mereka melayani pasien umum dan BPJS Kesehatan.
“Bahwa video yang viral itu merupakan murni kesalahan dari salah satu nakes di Puskesmas Lambunu 2. Dan kita sudah mendatangi nakes tersebut dan akan melakukan pembinaan,” kata Ketua DPD PPNI Parigi Moutong, Husain saat dihubungi media ini, Senin (20/3).
Namun Husain mengklaim, bahwa pelayanan di Puskesmas Lambunu 2 tidak ada perlakuan pembedaan tentang pelayanan yang menggunakan BPJS dengan umum.
“Kami juga sudah menanyakan kepada beberapa masyarakat, bahwa pelayanan di Puskesmas Lambunu 2 tidak ada yang membeda-bedakan. Dan, selama ini tidak ada permasalahan dari segi pelayanan di Puskesmas Lambunu 2,” ungkapnya.
Lebih lanjut Husein mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya atas viralnya video tiga orang nakes di Puskesmas Lambunu 2 tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kami atas nama organisasi profesi memohon maaf kepada masyarakat semua, dan juga teman-teman sejawat yang berkecimpung di PPNI,” ucap Husain.
Rinto, salah satu nakes Puskesmas Lambunu 2 yang mengaku membuat video tersebut, mengatakan menyesal telah membuat video tersebut dan membuat masyarakat menjadi resah.
Ia mengaku, tidak pernah membandingkan jenis pelayanan BPJS dengan umum, video yang dibuat menurut Rinto semata-mata karena kebutuhan konten.
“Kita semua sama di sini, tidak ada membedakan pelayanan BPJS dengan umum, sekali lagi saya meminta maaf kepada seluruh rekan-rekan nakes dan masyarakat di Indonesia,” kata Rinto.
Atas kejadian tersebut, Rinto mengatakan kapok telah membuat video yang merendahkan pengguna BPJS, dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
“Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi,” ujar Rinto.
ADVERTISEMENT