Konten Media Partner

Viral Paket COD Senilai 6,2 Triliun Rupiah Dipesan Warga Parigi Moutong

24 Desember 2024 17:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi paket. Foto: PeopleImages/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi paket. Foto: PeopleImages/Getty Images
ADVERTISEMENT
Sebuah video berdurasi 38 detik yang diunggah oleh akun Facebook bernama Taqqhim membuat geger warganet. Dalam video tersebut, terlihat sebuah paket kecil terbungkus plastik yang mengejutkan karena tertera nilai pembayaran metode Cash on Delivery (COD) senilai Rp6.282.300.000.000,00. Paket ini disebut dipesan oleh seorang warga dari Desa Lobu, Kecamatan Moutong, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
Dalam video, sang pengunggah memperlihatkan paket yang bertuliskan nama pengirim “Meika Jaya Abadi 3-A” dan penerima Nazar (PT). Hingga kini, isi paket yang kecil dan sederhana itu masih menjadi misteri.
Salah seorang pekerja di perusahaan logistik yang menangani pengiriman barang ini memberikan pernyataan dalam video tersebut.
Paket COD Senilai 6,2 Triliun Rupiah Dipesan Warga Parigi Moutong. Foto: FB Taqqhim
https://www.facebook.com/share/r/19TPyy5CfF/
"Sudah banyak paket diproses, baru ini dapat paket COD-nya begini. Tidak tahu apa ini. Berlian atau permata apa ini. Orang Lobu yang pesan. Orang tambang, memang. Itu nominasi COD-nya. 6.282.300.000.000 triliun," katanya dengan nada heran.
Menurut unggahan akun Taqqhim, paket ini diduga berasal dari transaksi di marketplace berbasis Facebook atau WhatsApp. Nilai COD yang fantastis ini jauh melampaui rata-rata nominal pembayaran COD, yang umumnya berkisar antara Rp1 juta hingga Rp5 juta.
ADVERTISEMENT
"Ini paket COD dengan nominal paling tinggi yang pernah saya lihat. Sampai triliunan, bukan seperti paket COD biasa," tulis akun tersebut.
Belum ada informasi resmi mengenai apa isi paket kecil tersebut. Banyak spekulasi muncul di kalangan netizen, mulai dari dugaan bahwa paket tersebut berisi barang berharga seperti berlian atau emas, hingga kemungkinan kesalahan input nominal pembayaran. *(AR)