Hari Primata Indonesia 30 Januari, Sudah Tahukah Bedanya Kera dan Monyet?

Konten dari Pengguna
31 Januari 2021 14:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pandangan Jogja Com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi primata. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi primata. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Monyet dan kera kerap dianggap sebagai satu spesies satwa yang sama. Padahal, keduanya adalah jenis satwa berbeda meski masih dalam ordo yang sama yakni primata.
ADVERTISEMENT
Kera merupakan anggota dari super familia Hominidae, sedangkan monyet anggota dari Platyrrhini atau monyet dunia baru dan Cercopithecidae atau monyet dunia lama.
Karena memiliki beberapa ciri yang sama, kita kerap keliru menyebut dua jenis satwa ini. Padahal, menurut Pudji Astuti, guru besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM, monyet dan kera memiliki perbedaan yang sangat jelas.
Biasanya, monyet memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil ketimbang kera. Selain itu, untuk membedakan antara kera dan monyet, bisa dilihat juga dari ekornya.“Kalau monyet itu biasanya masih punya ekor, sedangkan kera tidak,” ujar Pudji Astuti, Jumat (22/1).
Selain dari ekornya, perbedaan monyet dan kera juga bisa dilihat dari cara mereka berjalan. Monyet masih berjalan menggunakan empat kaki, sementara kera sudah berjalan tegak dengan dua kaki.Kera dibagi dalam dua kelompok, ada kera kecil dan kera besar. Kera kecil misalnya owa atau siamang, sementara kera besar misalnya simpanse, orangutan, dan gorila.“Kalau monyet lebih banyak lagi, kalau selain empat itu berarti sisanya monyet. Ada sekitar 264 jenis monyet yang tercatat di seluruh dunia,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Karena berjalan menggunakan empat kaki, monyet memiliki lengan yang cenderung lebih panjang ketimbang yang dimiliki kera. Karakter hidupnya, kera lebih banyak hidup di atas pohon, berbeda dengan monyet yang lebih sering berjalan di tanah. Kebiasaan ini membuat monyet memiliki sifat cenderung semi terestrial.
Dari pergerakannya, monyet memiliki gerakan yang lebih gesit ketimbang kera, ini didukung dengan ukuran tubuhnya yang kecil sehingga memudahkan dia untuk bergerak. Selain itu, monyet biasanya hidup secara berkoloni dalam sebuah kelompok di kawasan tertentu.“Kalau kera dia cenderung soliter ya, jadi hidup individual, tidak berkelompok,” ujarnya.
Pada umumnya, kera juga lebih pintar dari monyet. Ini disebabkan karena volume otak kera yang lebih besar ketimbang monyet. Bahkan, kemampuan berpikir simpanse hampir menyamai anak usia empat tahun. Hal ini diketahui dalam riset yang dilakukan oleh Primate Research Institute di Kyoto University pada 2017 silam.
ADVERTISEMENT
Riset ini menggunakan permainan anak-anak yang sangat populer, yakni gunting, batu, dan kertas. Tujuannya, untuk mengetahui apakah simpanse bisa mempelajari pola yang berubah-ubah dari permainan anak-anak tersebut.Kera besar ini dilatih untuk memilih benda yang lebih kuat dari dua benda lainnya dengan aturan permainan gunting, batu, kertas, yakni batu mengalahkan gunting, batu kalah oleh kertas, sedangkan gunting mengalahkan kertas.
Simpanse pertama dilatih sesi batu-kertas, hingga mencapai kriteria belajar yang telah dibuat. Latihan berikutnya sesi batu-gunting, meningkat ke gunting-kertas, serta terakhir adalah campuran antara tiga opsi permainan tersebut.
Hasilnya, lima dari tujuh simpanse yang menjadi objek penelitian menuntaskan pelatihan setelah 307 sesi yang mengindikasikan mereka dapat mempelajari pola sirkular.                            
ADVERTISEMENT
Riset ini menyimpulkan, simpanse memiliki tingkat kecerdasan setara dengan anak-anak berusia empat tahun. Namun tingkat kecerdasan itu berhenti di situ, sedangkan anak-anak akan terus mengalami peningkatan kecerdasan seiring bertambahnya umur.
Itulah perbedaan-perbedaan antara monyet dan kera, dua kelompok primata yang berbeda namun kerap dianggap sama. Jadi, jangan sampai keliru lagi ya, mana yang monyet dan mana yang kera. (Widi Erha Pradana / YK-1)