Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ratu 'Tawon Raksasa Asia' Ditemukan di Washington DC, Alarm Bahaya untuk AS?
email: [email protected]
4 Juni 2020 14:25 WIB
Tulisan dari Pandangan Jogja Com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seekor tawon raksasa asia (vespa mandarinia) kembali ditemukan di Negara Bagian Washington untuk yang ketiga kalinya. Dipastikan, lebah asia raksasa yang ditemukan itu adalah ratu dari sebuah koloni tawon yang dijuluki sebagai tawon pembunuh itu.
ADVERTISEMENT
Para pejabat setempat menekankan bahwa penemuan tawon raksasa asia itu terbatas pada daerah yang relatif kecil di sudut barat laut negara bagian. Mereka juga yakin bahwa penyebaran tawon raksasa asia dapat dihentikan.
Namun terlepas dari itu, ditemukannya seekor ratu tawon raksasa asia itu berarti ada kemungkinan besar bahwa ada sebuah koloni tawon raksasa asia di dekat Custer, Washington, pada musim gugur 2019 dan menghasilkan banyak ratu. Ratu-ratu itu tertidur sepanjang musim dingin, ketika akhir musim semi mereka aktif kembali dan sebagian dari mereka berhasil membuat sarang baru.
Sven Spichiger, seorang Ahli Entomologi dari Departemen Pertanian Negara Bagian Washington mengatakan fenomena ini membuat upaya untuk melacak keberadaan tawon raksasa asia semakin dibutuhkan secepat mungkin.
ADVERTISEMENT
“Karena koloni dapat menghasilkan ratusan ratu, kita mungkin punya beberapa lagi untuk ditemukan,” kata Spichiger dalam konferensi pers Jumat kemarin dilansir oleh National Geographic pekan ini.
Spichiger yakin, upaya pembasmian untuk menghentikan persebaran tawon asia raksasa itu dapat dilakukan. Dia juga enggan menggunakan istilah ‘tawon pembunuh’ seperti yang digunakan oleh para peneliti di Jepang untuk menjuluki tawon ini. Spichiger khawatir penggunaan istilah ‘tawon pembunuh’ akan menjadi sensasi berlebihan yang tidak perlu.
Para ilmuwan dan pegiat lingkungan mengatakan bahwa ketakutan yang tidak berdasar tentang tawon ini telah memicu gelombang pencarian di internet tentang insektisida dan cara membunuh lebah. Pencarian di Google melonjak drastis sejak awal Mei ketika fenomena ditemukannya tawon asia di AS pertama kali diberitakan.
ADVERTISEMENT
Padahal, penyemprotan insektisida secara serampangan dapat membahayakan beberapa spesies serangga lain yang lebih kecil dan jinak dan bermanfaat bagi dunia pertanian untuk membantu penyerbukan pada tanaman. Apalagi lebah-lebah yang lebih kecil merupakan penyerbuk vital bagi banyak tanaman di AS, termasuk tanaman pertanian dan tanaman hias.
Melacak Koloni Tawon Pembunuh
Para peneliti berencana untuk menjebak tawon raksasa asia di daerah ditemukannya sang ratu menggunakan campuran jus buah dan arak beras. Mereka kemudian akan memasang alat pelacak pada tubuh tawon untuk mengungkap lokasi koloni mereka untuk kemudian dimusnahkan.
Pada awal musim panas, ratu yang telah dibuahi dan selamat dari musim dingin mulai bertelur. Telur-telur itu kemudian akan menetas menjadi tawon-tawon pekerja. Dalam satu sarang, bisa terdapat ratusan pekerja yang bertugas memasok makanan untuk ratu dan koloni.
ADVERTISEMENT
Jika koloni itu berhasil, pada musim gugur mereka akan menghasilkan banyak ratu dan jantan baru yang akan berkembang biak dan menyebar untuk memulai siklus baru di tahun berikutnya. Sementara para pekerja dan ratu di koloni asli akan mati.
Tawon asia raksasa ini dijuluki ‘lebah pembunuh’ karena kekejaman mereka dalam memangsa lebah madu. Dalam 90 menit saja, tawon asia raksasa dapat menghancurkan seluruh koloni lebah adu dengan memenggal para pekerja dan menjadikan larva-larva di dalamnya sebagai santapan untuk berpesta.
Itu juga yang membuat orang-orang sangat khawatir dengan keberadaan tawon ini, selain karena sengatannya juga sangat menyakitkan dia juga mematikan. Di Jepang, sengatan tawon asia raksasa ini bahkan telah menyebabkan 30 sampai 50 kematian tiap tahun.
ADVERTISEMENT
Ratu Tawon yang Masih Misterius
Pertengahan Mei, tawon raksasa asia ditemukan di Langley, British Columbia, sekitar 10 mil di utara Custer. Setelah dilakukan tes genetik, tawon yang ditemukan di Kanada dan AS hampir dipastikan berasal dari Asia.
Awalnya, para ilmuwan berharap bahwa tawon pekerja yang ditemukan berasal dari koloni yang tidak berhasil menghasilkan ratu. Namun harapan itu pupus setelah penemuan ratu tawon raksasa asia di Custer belakangan ini.
Chris Looney, seorag entomolog lain dari Departemen Pertanian Negara Bagian Washington mengatakan bahwa sedikitnya 30 persen ratu tawon raksasa asia berhasil kawin. Namun jumlah yang bisa bertahan utuk bertelur dan membangun koloni yang sukses dengan para tawon pekerja jauh lebih sedikit.
ADVERTISEMENT
Karena itu, ratu tawon raksasa asia yang ditemukan baru-baru ini akan segera diteliti, apakah dia dibuahi atau tidak. Sayangnya, sampai sekarang sebagian besar perilaku tawon pembunuh ini masih jadi misteri, terutama bagaimana sang ratu membangun koloni.
“Kami tidak tahu seberapa jauh mereka terbang, kondisi apa yang menentukan rentang penerbangan, jika ada beberapa acara penerbangan. Kami benar-benar tidak tahu,” kata Looney. (Widi Erha Pradana / YK-1)