Sambangi Jogja, Presiden Singapura Bertemu Para Pendiri Startup

Konten dari Pengguna
7 Februari 2020 10:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pandangan Jogja Com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Halimah Yacob (berjilbab) berpose bersama para kru Block71 Yogyakarta. Foto : Widi Erha
zoom-in-whitePerbesar
Halimah Yacob (berjilbab) berpose bersama para kru Block71 Yogyakarta. Foto : Widi Erha
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di hari terakhir kunjungan kenegaraannya ke Indonesia, Presiden Singapura Halimah Yacob menyempatkan diri untuk menyambangi Yogyakarta. Selain berkunjung ke kediaman Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Yogyakarta dan bertemu para mahasiswa UGM, Halimah Yacob juga datang ke kantor Block71 Yogyakarta, Kamis (6/2).
ADVERTISEMENT
Block71 merupakan ecosystem builder dan global connector yang berfungsi untuk menghubungkan para pelaku startup agar mendapat akses pasar internasional. Block71 dibangun berkat kerja sama antara National University of Singapore (NUS) Enterprise dengan Salim Group.
Dalam kunjungan Presiden Singapura itu, beberapa startup mendapatkan kesempatan berharga untuk mempresentasikan usahanya di depan Halimah Yacob. Beberapa startup itu di antaranya Matchamu, Chapter W, serta Indmira yang ketiganya telah menjalin kerja sama dengan Block 71 Yogyakarta.
Programme Director Block71 Asia Tenggara, Sazali Johari mengatakan kedatangan Halimah Yacob ke Indonesia ini akan berefek positif terkait kerja sama antara kedua negara, khususnya dalam pengembangan startup.
“Kami merasa sangat diakui, karena saya tahu banyak sekali tempat yang dikunjungi oleh presiden dalam agenda ini, dan presiden mengunjungi kami di tengah agenda yang padat itu,” ujar Sazali.
ADVERTISEMENT
Sazali mengatakan, salah satu tujuan Halimah mengunjungi Block71 Yogyakarta adalah untuk melihat lebih dekat bagaimana Block71 bekerja membangun komunitas dan ekosistem startup di Jogja. Block71 Yogyakarta juga merupakan bagian kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Singapura di bidang pelatihan industry 4.0.
Menurut Sazali, Jogja memiliki karakteristik yang sangat unik, meski tidak sekapital seperti Jakarta, namun pilihan bidang yang dapat dikembangkan justru lebih banyak seperti pertanian, pendidikan, wisata, dan sebagainya. Dia berharap, ke depan kerja sama antara kedua negara khususnya dalam pengembangan startup ini akan terus berlanjut dan terus berkembang untuk membangun ekosistem startup yang semakin baik.
“Karena saya pikir Jogja sangat unik dan menarik untuk mengembangkan startup,” ujarnya.
Halimah tidak menggelar jumpa pers di Blok71. Namun, berdiskusi dengan mahasiswa UGM beberapa saat sebelum menyambangi Block71, Halimah memaparkan berbagai kolaborasi yang telah dilakukan Singapura dengan pemerintah ataupun lembaga lainnya di Indonesia yang menurutnya telah menunjukkan hasil yang sangat positif.
ADVERTISEMENT
Salah satu area yang menurutnya perlu dieksplor lebih lanjut untuk kerja sama di masa mendatang adalah ekonomi digital. Sebagai generasi yang melek teknologi, para mahasiswa menurutnya memiliki kesempatan yang besar unuk memanfaatkan teknologi untuk kemajuan di berbagai bidang.
Ia mengharapkan akan ada kerja sama yang lebih khusus di bidang teknologi finansial, e-commerce, artificial intelligence, serta layanan big data.
“Ada sinergi yang natural dan banyak area di mana kita bisa saling belajar dari satu sama lain. Saya percaya kerja sama antara Singapura dan Indonesia bersifat win-win dan kita bisa sama-sama mendapatkan keuntungan darinya,” kata Halimah. (Widi Erha Pradana / YK-1)