Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sushi Alpukat Pilihan Hidangan Lebaran di Jepang di Masa Pandemi
email: [email protected]
25 Mei 2020 7:01 WIB
Tulisan dari Pandangan Jogja Com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bosan juga tiap hari dengar tentang virus. Kali ini dari Tokyo akan ada cerita yang ringan-ringan saja yaitu tentang Alpukat. Saat lebaran, semoga tulisan ini bisa menjadi masukan hidangan apa hari ini setelah hari pertama kemarin sudah masak opor.
ADVERTISEMENT
Belanja Alpukat
Untuk berbuka puasa atau merayakan lebaran, berbagai macam makanan kita buat. Pernahkan atau adakah yang menu buka puasa nya pakai alpukat?.
Kalau Anda ke Jepang dan mungkin masuk restoran, tidak akan kita temui yang menjual jus alpukat. Paling jus jeruk, stoberi, pisang, nanas, mangga, kebanyakan buah import karena Jepang tidak punya buah negara tropis.
Kalau Anda masuk supermarket di Jepang, dan cari alpukat di bagian buah-buahan, maka tidak akan ketemu alpukat. Carilah di bagian sayuran, maka baru akan kita temui alpukat. Alpukat dikategorikan sebagai sayuran, bukan hanya kategori, tetapi dalam konsumsinya pun di pakai sebagai sayuran.
Salad dan Sushi
Makanan Jepang yang terkenal adalah Sushi yaitu nasi yang di atasnya dikasih ikan. Ternyata tidak hanya ikan, ada juga udang, dan satu lagi ada jenis sushi udang dan alpukat. Kalau nanti ada kesempatan silahkan dicoba. Selain udang dan alpukat, diberi juga daun bawang bombay. Silahkan coba.
ADVERTISEMENT
Seperti tomat juga, yang lebih kita kategorikan sebagai sayur, meski kita sering bilang buah tomat dan buah alpukat. Di supermarket, di bagian jajaran salad, maka akan kita temui juga salad yang berisi berbagai sayuran, di dalamnya ada potongan alpukat.
Alpukat dari Mana?
Di Jepang tidak akan kita temui pohon alpukat. Jadi semua buah alpukat yang dijual di Jepang adalah impor. Hampir semua alpukat yang saya temui semua berasal dari Mexico. Kalau kita lihat dari lokasi atau posisi Mexico, jarak dari Jepang cukup jauh. Indonesia lebih dekat ke Jepang daripada Jepang ke Mexico, tetapi saya belum pernah menemukan alpukat Indonesia dijual di Jepang.
Kebutuhan alpukat di Jepang cukup banyak, selain untuk salad, sushi, juga ada untuk pizza, dan mungkin lebih banyak lagi menu makanan yang menggunakan alpukat. Semoga informasi ini terbaca oleh pengusaha alpukat. Semoga suatu saat alpukat Indonesia bisa masuk pasar Jepang.
ADVERTISEMENT
Harga Alpukat
Saya dan istri senang alpukat, seminggu sekali kita beli alpukat. Harga alpukat bervariasi tergantung besarnya. Harga yang pernah saya temui per satu biji adalah 98 yen, 158 yen, dan ada yang 198 yen, dengan 1 yen sekarang 137 rupiah. Makin besar buahnya makin mahal. Buah yang dijual tidak semua siap dimakan. Kadang kita harus simpan dulu di rumah dua atau tiga hari baru kita bisa makan. Pernah kita lupa, buah terlalu masak, waktu kita buka sudah busuk. Jadi kalau kita beli alpukat setiap hari kita check sudah empuk atau belum. Kita tidak tahu kematangan alpukat hanya melihat dari kulitnya.
Virus dan Alpukat
Alpukat mengandung vitamin E yang cukup banyak. Dalam keadaan pandemi ini kita perlu makanan bergizi, salah satunya kita bisa makan alpukat untuk bisa menambah kekebalan kita. Kalau kondisi kita sehat, maka sangat sukar terjangkit virus.
ADVERTISEMENT
Hari ini hari lebaran kedua umat muslim, meski tidak mudik dan bahkan kemarin hanya sholat Ied di rumah akan tetapi tidak mengurangi rasa bahagia. Rasa bahagia ini merupakan bahagia karena bisa mengalahkan diri sendiri setelah sebulan puasa. Begitu juga mengalahkan niat untuk mudik demi banyak orang terutama untuk para tenaga medis dan rumah sakit sehingga tidak membludag jumlah yang terjangkit virus. Untuk keluarga di kampung halaman pun bisa terhindar dari virus.
Selamat lebaran untuk saudara-saudara dan teman-teman yang merayakan, semoga semua ibadah puasa yang telah dijalankan menambah kebaikan baik bagi diri sendiri maupun bagi orang-orang di sekitar kita.
Salam senang dan tetap berbagi dan menyebar "virus kebaikan." (Koresponden Tokyo - Sapto Nugroho / YK-1)
ADVERTISEMENT