Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten Media Partner
1.000 Soto Hollywood Khas Gunungkidul Habis Diserbu Jemaah Masjid Syuhada Yogya
14 Maret 2024 15:05 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Masjid Syuhada di Kotabaru, Yogyakarta, menyediakan 1.000 porsi soto hollywood gratis untuk berbuka puasa bersama pada Rabu (13/3).
ADVERTISEMENT
Soto hollywood adalah salah satu menu khas Nusantara yang disediakan Masjid Syuhada. Setiap hari, menu buka puasa yang disiapkan Masjid Syuhada selalu berbeda, tapi tetap diambil dari masakan-masakan khas daerah di Indonesia.
Nur, petugas yang bertugas menyiapkan menu berbuka di Masjid Syuhada mengatakan, soto hollywood yang jadi menu buka puasa hari itu berasal dari Jogja, tepatnya dari Kabupaten Gunungkidul.
“Hari ini menunya soto hollywood, khas Gunungkidul,” kata Nur, sembari menyiapkan hidangan berbuka di Masjid Syuhada, Rabu (13/3) sore.
Nur mengungkapkan, alasan soto khas Gunungkidul itu diberi nama soto hollywood karena perbukitan Gunungkidul, yakni Bukit Bintang di daerah Patuk, dari bawah tampak seperti bukit Hollywood.
“Karena kan Gunungkidul itu kan seperti Hollywood kan, pegunungan. Kan perbukitannya kan kayak Hollywood, Bukit Bintang itu kan seperti Hollywood,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ciri khas soto hollywood yang membedakan dengan soto-soto pada umumnya adalah adanya tambahan topping berupa tahu dan tempe.
Hari itu, Nur dan timnya menyiapkan 1.000 porsi soto hollywood untuk berbuka para jemaah. Untuk membuat 1.000 porsi itu, ia butuh beras sebanyak 50 kilogram dan ayam 70 kilogram.
Selain soto hollywood, ada puluhan menu khas daerah-daerah di Indonesia yang disediakan Masjid Syuhada untuk buka puasa gratis. Ada sop iga khas Betawi, mie aceh, nasi balap puyung dan ayam plecing khas Lombok, garang asem khas Jawa Tengah, nasi bogana khas Tegal, pindang serani khas Jepara, nasi gundul khas Pati, seruit khas Lampung, dan masih banyak lagi.
“Banyak menu yang baru pernah bikin, kita belajarnya dari Google, kayak coto makassar itu besok kita baru pertama bikin,” ujar Nur.
ADVERTISEMENT