Konten Media Partner

1.300 Insinyur dari Seluruh Indonesia Kumpul di Kongres Nasional PII di Jogja

5 Desember 2024 18:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembukaan Kongres Nasional Persatuan Insinyur Indonesia di Yogya, Kamis (5/12). Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan Kongres Nasional Persatuan Insinyur Indonesia di Yogya, Kamis (5/12). Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Ribuan insinyur dari seluruh Indonesia berkumpul di Yogyakarta untuk mengikuti Kongres Nasional Persatuan Insinyur Indonesia (PII) ke-23 dengan tema ‘Mendorong Pengembangan Teknologi Berbasis Kearifan Lokal’.
ADVERTISEMENT
Acara yang berlangsung selama dua hari, Kamis-Jumat (5-6/12), ini digelar di Royal Ambarrukmo Hotel Yogyakarta dengan dihadiri sekitar 1.300 peserta.
Kongres dibuka oleh Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono; Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X; Ketua Umum PII, Danis Hidayat Sumadilaga; dan Sri Hidayati selaku Ketua Panitia Kongres. Kongres ini mengusung tema Mendorong Pengembangan Teknologi Berbasis Kearifan Lokal.
Basuki menyampaikan peran strategis PII dalam mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). “Banyak sekali yang bisa didukung PII untuk pembangunan IKN karena tidak hanya pembangunan fisik, tetapi juga non-fisik misalnya menata kawasan,” kata Basuki.
Ia menambahkan, “Banyak sekali cabang kejuruan dari PII ini dan pasti akan meringankan pembangunan IKN”.
Pembukaan Kongres Nasional Persatuan Insinyur Indonesia di Yogya, Kamis (5/12). Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
Sementara itu, Sultan HB X dalam sambutannya menekankan pentingnya pengembangan teknologi yang berakar pada potensi lokal. “Dalam usaha memperbaiki kualitas teknologi, salah satunya adalah meningkatkan pengembangan teknologi yang bertumpu pada potensi dan kearifan lokal,” ujar Sultan HB X.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PII, Danis Hidayat Sumadilaga, menggarisbawahi tantangan besar yang dihadapi insinyur saat ini, yaitu menciptakan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Menurutnya, pengembangan infrastruktur berbasis kearifan lokal menjadi kunci untuk mencapai swasembada pangan, energi, dan air.
“Ke depan, insinyur harus dapat mendukung pengembangan ekonomi hijau, ekonomi biru, hilirisasi, dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,” kata Danis.
Saat ini, PII mencatat keanggotaan sebanyak 90 ribu insinyur dengan 280 cabang di tingkat kabupaten/kota, serta sembilan cabang internasional di luar negeri.
Dalam kongres kali ini saja, Ketua Panitia Kongres PII, Sri Hidayati, menyebut jumlah anggota yang hadir mencapai 1.300 orang.
"Ada 1.300 insinyur peserta kongres yang hadir di Yogyakarta," ungkapnya.
ADVERTISEMENT