Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
11 Tahun Lebih Jemaat Gereja di Seturan Beribadah dengan Bau Busuk Limbah
3 November 2023 17:27 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Bau busuk menyengat tercium di depan Gereja Katolik Santa Maria Assumpta, di Seturan, Caturtunggal, Sleman. Bau busuk itu berasal dari sebuah selokan yang berada persis di depan gereja, sejajar dengan Selokan Mataram.
ADVERTISEMENT
“Sudah lebih dari 11 tahun bau busuk ini,” kata Pengurus Gereja Santa Maria Assumpta Seturan, Laurensius Antonius Ladja Djawa atau Lanto, Jumat (3/11).
Lanto menyebut bau busuk itu sangat mengganggu, terutama saat jemaat gereja melakukan ibadah. Sebab, bau itu masih tercium sampai jarak 20 meter.
“Sementara kita kalau beribadah itu tempat duduknya paling cuma 5 meter dari selokan,” lanjutnya.
Lanto meyakini bahwa bau busuk itu karena adanya limbah yang mengalir di selokan depan gereja. Sebab, selokan itu tak mengering meski sedang musim kemarau panjang seperti sekarang. Padahal banyak di musim-musim seperti sekarang banyak sungai yang mengering.
Saat ini, air di selokan itu tampak hitam pekat. Hewan-hewan seperti belatung juga tampak di permukaan air selokan.
ADVERTISEMENT
“Kalau tidak ada buangan limbah, selokan itu pasti kering. Selokan Mataram di sampingnya saja kering,” kata dia.
Tahun 2017 silam, pengurus gereja sebenarnya telah melaporkan hal itu ke Pemkab Sleman. Saat itu, selokan sempat dibersihkan dua kali, air dan lumpur yang mengendap dikeruk.
“Tapi enggak lama kondisinya kembali lagi seperti semula, bau busuknya juga muncul lagi,” kata dia.
Ia berharap masalah ini bisa segera diatasi, apalagi musim penghujan semakin dekat.
“Kalau hujan, air limbahnya itu sampai meluap masuk ke gereja, jadi sangat mengganggu proses ibadah,” kata Lanto.
Pada Jumat (3/11), pengurus gereja melakukan audiensi dengan DPRD DIY, pemerintah padukuhan dan kalurahan, serta sejumlah pihak terkait untuk mengatasi masalah tersebut.
Dukuh Seturan, Mada Ferdian Sumedi, mengatakan bahwa masalah bau busuk yang dikeluhkan pengurus gereja memang sudah terjadi selama bertahun-tahun. Bukan cuma gereja, dampak dari cemaran selokan di padukuhannya juga dirasakan oleh warganya di Seturan.
ADVERTISEMENT
“Yang tercemar dari Perempatan Jalan Seturan Raya ke timur, sekitar 1 kilometer lebih,” kata Mada.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD DIY, Gimmy Rusdin Sinaga, mengatakan bahwa setelah melakukan peninjauan di lapangan ia mengatakan bahwa situasi tersebut memang sangat mengganggu.
Untuk menangani masalah itu, ia akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWSSO) sebagai pihak yang berwenang untuk mengatasi masalah tersebut.
“Saya kejar, harus dikerjakan. Kalau tidak bisa nanti dari Dinas Provinsi akan saya paksakan, ini penderitaan. Sampai awal Desember harus clear,” kata Gimmy.
Terkait dengan sumber cemaran selokan tersebut, ia juga mengatakan bahwa pihaknya bersama BBWSSO akan menerjunkan tim ke lapangan untuk melakukan investigasi dari mana sumber limbah tersebut.
ADVERTISEMENT
“Setelah dianalisa, baik itu dari hotel maupun dari ruko, itu nanti akan kita tindak. Karena aturannya ada, tidak boleh membuang limbah,” tegasnya.