Konten Media Partner

11 Tahun Lebih Jemaat Gereja di Seturan Beribadah dengan Bau Busuk Limbah

3 November 2023 17:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Genangan air limbah di selokan depan Gereja Santa Maria Assumpta di Seturan, Caturtunggal, Sleman. Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Genangan air limbah di selokan depan Gereja Santa Maria Assumpta di Seturan, Caturtunggal, Sleman. Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Bau busuk menyengat tercium di depan Gereja Katolik Santa Maria Assumpta, di Seturan, Caturtunggal, Sleman. Bau busuk itu berasal dari sebuah selokan yang berada persis di depan gereja, sejajar dengan Selokan Mataram.
ADVERTISEMENT
“Sudah lebih dari 11 tahun bau busuk ini,” kata Pengurus Gereja Santa Maria Assumpta Seturan, Laurensius Antonius Ladja Djawa atau Lanto, Jumat (3/11).
Lanto menyebut bau busuk itu sangat mengganggu, terutama saat jemaat gereja melakukan ibadah. Sebab, bau itu masih tercium sampai jarak 20 meter.
“Sementara kita kalau beribadah itu tempat duduknya paling cuma 5 meter dari selokan,” lanjutnya.
Pengurus Gereja Santa Maria Assumpta Seturan, Laurensius Antonius Ladja Djawa atau Lanto. Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
Lanto meyakini bahwa bau busuk itu karena adanya limbah yang mengalir di selokan depan gereja. Sebab, selokan itu tak mengering meski sedang musim kemarau panjang seperti sekarang. Padahal banyak di musim-musim seperti sekarang banyak sungai yang mengering.
Saat ini, air di selokan itu tampak hitam pekat. Hewan-hewan seperti belatung juga tampak di permukaan air selokan.
ADVERTISEMENT
“Kalau tidak ada buangan limbah, selokan itu pasti kering. Selokan Mataram di sampingnya saja kering,” kata dia.
Tahun 2017 silam, pengurus gereja sebenarnya telah melaporkan hal itu ke Pemkab Sleman. Saat itu, selokan sempat dibersihkan dua kali, air dan lumpur yang mengendap dikeruk.
“Tapi enggak lama kondisinya kembali lagi seperti semula, bau busuknya juga muncul lagi,” kata dia.
Genangan limbah di selokan depan Gereja Santa Maria Assumpta di Seturan, Caturtunggal, Sleman. Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
Ia berharap masalah ini bisa segera diatasi, apalagi musim penghujan semakin dekat.
“Kalau hujan, air limbahnya itu sampai meluap masuk ke gereja, jadi sangat mengganggu proses ibadah,” kata Lanto.
Pada Jumat (3/11), pengurus gereja melakukan audiensi dengan DPRD DIY, pemerintah padukuhan dan kalurahan, serta sejumlah pihak terkait untuk mengatasi masalah tersebut.
Dukuh Seturan, Mada Ferdian Sumedi, mengatakan bahwa masalah bau busuk yang dikeluhkan pengurus gereja memang sudah terjadi selama bertahun-tahun. Bukan cuma gereja, dampak dari cemaran selokan di padukuhannya juga dirasakan oleh warganya di Seturan.
ADVERTISEMENT
“Yang tercemar dari Perempatan Jalan Seturan Raya ke timur, sekitar 1 kilometer lebih,” kata Mada.
Audiensi antara pengurus Gereja Santa Maria Assumpta Seturan dengan Komisi C DPRD DIY, Jumat (3/11). Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD DIY, Gimmy Rusdin Sinaga, mengatakan bahwa setelah melakukan peninjauan di lapangan ia mengatakan bahwa situasi tersebut memang sangat mengganggu.
Untuk menangani masalah itu, ia akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWSSO) sebagai pihak yang berwenang untuk mengatasi masalah tersebut.
“Saya kejar, harus dikerjakan. Kalau tidak bisa nanti dari Dinas Provinsi akan saya paksakan, ini penderitaan. Sampai awal Desember harus clear,” kata Gimmy.
Ketua Komisi C DPRD DIY, Gimmy Rusdin Sinaga. Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
Terkait dengan sumber cemaran selokan tersebut, ia juga mengatakan bahwa pihaknya bersama BBWSSO akan menerjunkan tim ke lapangan untuk melakukan investigasi dari mana sumber limbah tersebut.
ADVERTISEMENT
“Setelah dianalisa, baik itu dari hotel maupun dari ruko, itu nanti akan kita tindak. Karena aturannya ada, tidak boleh membuang limbah,” tegasnya.