Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
11 Tahun UU Keistimewaan DIY Dirayakan di Salah Satu Kecamatan Paling Miskin
1 September 2023 15:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Puncak Peringatan 11 Tahun Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk pertama kalinya digelar di luar pusat kota, tepatnya di Dusun Secang, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo, pada (31/8).
ADVERTISEMENT
Pengasih merupakan satu dari 15 kapanewon paling miskin di DIY, dan Sendangsari merupakan salah satu kalurahan paling miskin di kapanewon tersebut.
Paniradya Pati Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho, mengatakan bahwa pemilihan Pengasih sebagai tuan rumah peringatan 11 tahun UU Keistimewaan DIY bukan tanpa alasan. Dipilihnya salah satu kecamatan paling miskin sebagai lokasi puncak peringatan ini menurut dia merupakan upaya untuk meningkatkan perekonomian di kapanewon tersebut.
“Kami berharap keistimewaan ini bisa dirasakan seluruh masyarakat di DIY, tidak hanya dirasakan di pusat kota saja,” kata Aris Eko Nugroho di Lapangan Secang, Pengasih, pada Kamis (31/8).
Ada berbagai kegiatan dalam Gebyar 11 Tahun UU Keistimewaan DIY di Lapangan Sancang ini, mulai dari berbagai pertunjukan kesenian tradisional sampai pameran UMKM.
ADVERTISEMENT
Aris berharap berbagai kegiatan dalam puncak peringatan ini dapat mendongkrak potensi ekonomi yang ada di lokasi tersebut, baik dari sektor ekonomi kreatif, budaya, maupun sektor wisata.
“Di Kulon Progo juga ada 294 kegiatan merti dusun yang dibiayai menggunakan Dana Keistimewaan, sehingga harapannya manfaat dari Dana Keistimewaan ini bisa semakin merata sampai di tingkat paling bawah,” kata dia.
Lurah Sendangsari, Suhardi, bahwa gelaran Gebyar 11 Tahun UU Keistimewaan DIY yang dilaksanakan selama tiga hari di Sendangsari sangat membantu untuk mempromosikan potensi-potensi yang dimiliki desanya.
Misalnya, kegiatan ini memberikan kesempatan bagi kelompok seni Gejog Lesung yang ada di Sendangsari untuk tampil.
“Kelompok seni Gejog Lesung ini jarang sekali mendapat job, jadi dengan Gebyar 11 Tahun Keistimewaan DIY ini sangat bermanfaat untuk kelompok gejog lesung yang kami punya,” kata Suhardi.
ADVERTISEMENT
Tak hanya kelompok seni, banyak juga pelaku UMKM yang mendapat kesempatan untuk pameran dan berjualan di stan-stan yang ada di acara tersebut.
“Banyak kalau pelaku UMKM, ada yang penjual geblek, jenang, sampai berbagai produk-produk olahan umbi-umbian. Ini sangat membantu untuk mempromosikan produk UMKM yang kami punya,” kata Suhardi.