Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
2.052 Rumah Bersubsidi di DIY Masih Kosong, Harganya Rp 166 Juta
18 November 2024 13:32 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat masih ada 2.052 rumah bersubsidi yang belum terisi.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman DPUPESDM DIY, Kwaryantini Ampeyanti Putri, mengatakan angka ini didapat dari survei pendataan mengenai hunian.
Dari hasil survei itu, rumah bersubsidi yang belum terisi paling banyak berada di Kabupaten Bantul, yakni sebanyak 952 unit.
“Dari pengembang sudah menyediakan tapi belum ada peminatnya, masih banyak yang kosong,” kata Kwaryantini ditemui Pandangan Jogja di Gedung DPRD DIY, Kamis (14/11).
“Di Sleman masih ada 137 unit yang masih kosong, Kulon Progo ada 82 unit, Gunungkidul ada 881 unit. Kota tidak ada rumah subsidi,” tambahnya.
Kwaryantini menjelaskan bahwa harga rumah bersubsidi ini berada di angka Rp 166 juta.
Belum tersedianya akses yang memadai menuju rumah tersebut menjadi faktor utama masih banyaknya rumah bersubsidi yang belum terjual. Dari 947 responden yang mengisi survei, hanya 17 persen atau 158 orang yang menyatakan berminat untuk menghuni rumah bersubsidi.
ADVERTISEMENT
“Masih perlu disinkronkan peminat dan ketersediaan,” kata Kwaryantini.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 689/KPTS/M/2023, dari penetapan harga tersebut, diketahui luas tanah rumah umum tapak subsidi paling tinggi berukuran 200 meter persegi dan luas lantai rumah berukuran 36 meter persegi. Adapun besaran subsidi bantuan uang muka untuk wilayah DIY sebesar Rp 4 juta.