Konten Media Partner

2.649 Difabel Masuk Daftar Pemilih Tetap di Pilkada Kota Yogya 2024

12 Oktober 2024 13:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penyandang disabilitas tengah melakukan pemungutan suara di kotak suara. Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyandang disabilitas tengah melakukan pemungutan suara di kotak suara. Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
ADVERTISEMENT
Sebanyak 2.649 difabel di Kota Yogyakarta masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pilkada Kota Yogya 2024.
ADVERTISEMENT
Ketua KPU Kota Yogya, Noor Harsya Aryo Samudro, mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan komunitas difabel di Jogja seperti Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) dan Forum Difabel Demokrasi Yogyakarta, agar hak suara mereka dapat terakomodir.
“Kami terus proaktif dalam berkoordinasi untuk memastikan akses informasi bagi teman-teman difabel, salah satunya melalui penyediaan juru bahasa isyarat,” kata Ketua KPU Kota Yogyakarta, Noor Harsya Aryo Samodro, saat dihubungi Pandangan Jogja, Kamis (10/10).
Ketua KPU Kota Yogyakarta, Noor Harya Aryo Samudro. Foto: KPU Kota Yogyakarta
Pada hari pemungutan suara, petugas KPPS juga akan memfasilitasi difabel yang tidak bisa datang ke TPS. Pihaknya akan mendatangi langsung rumah pemilih.
"Kami akan jemput bola, mendatangi rumah pemilih yang mengalami hambatan, baik difabel maupun lansia, dengan syarat mereka atau keluarganya menyampaikan permohonan," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Pendaftaran untuk difabel telah meningkat dari 1.500 pemilih pada tahun 2019 menjadi 2.649 pemilih pada tahun ini. KPU Kota Yogya terus memastikan hak pilih mereka terjamin di setiap tahapan Pilkada.
Pihaknya terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan tokoh-tokoh difabel Yogyakarta. KPU Kota Yogya juga mengundang aktivis atau warga difabel. Selama ini, segala kegiatan berkaitan dengan Pilkada Kota Yogya yang digelar KPU Kota Yogya, mereka telah difasilitasi seperti juru bahasa isyarat.
“Minggu per minggu kita koordinasikan, berkomunikasi. Day by day kita komunikasi dengan tokoh disabilitas di Yogyakarta. Ketika kota mengadakan kegiatan, kita mengundang mereka (difabel) memfasilitasi dengan juru bahasa isyarat,” kata Harsya.