Konten Media Partner

2 Kali Janji Audiensi Tak Ditepati DPRD DIY, Eks PKL TM2 Blokir Jl Malioboro

7 Februari 2025 20:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (ARUS) Teras Malioboro demo di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (ARUS) Teras Malioboro demo di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (ARUS) Teras Malioboro demo di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sekitar pukul 14.30 WIB, Jumat (7/2).
ADVERTISEMENT
Demo ini merupakan aksi ketiga kalinya pasca relokasi Teras Malioboro 2, ke Teras Malioboro Ketandan dan Beskalan. Aliansi tersebut terdiri dari PKL Teras Malioboro 2 yang tergabung dalam Paguyuban Tri Dharma mahasiswa dan masyarakat sipil.
Berdasarkan pantauan Pandangan Jogja di lokasi, aksi ini diikuti oleh sekitar 60-70 orang. Para peserta aksi membawa beberapa poster dan mengenakan pakaian berwarna dominan merah dan hitam.
Dua poster yang dibawa bertuliskan “Wujudkan Tata Kelola Demokratis: Tolak Warisan Dunia yang Menggusur Rakyat” dan “Malioboro Untuk Rakyat”, “DPRD DIY Tidak Serius Mengurus Rakyat.” Mereka sempat memblokir Jalan Malioboro karena tak ditemui pimpinan DPRD DIY.
Ketua Paguyuban Tri Dharma, Supriyati. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
Ketua Paguyuban Tri Dharma, Supriyati, mengatakan pihaknya menuntut relokasi yang partisipatif dan transparan, memberikan jaminan hidup bagi para pedagang, dan memberikan hak lapak bagi anggotanya yang belum mendapatkan lapak.
ADVERTISEMENT
“Tuntutannya masih sama dengan tuntutan kemarin. Nah kalau jaminan hidup kalau memang pemerintah tidak bisa menyediakan anggaran beri kami ruang, beri kami waktu untuk untuk bisa berjualan di selasar dalam kurun waktu atau space tertentu,” kata Supriyati kepada awak media, Jumat (7/2).
“Berikan kami ruang untuk menjamin hidup kami kembali seperti dulu misalkan dalam 2 jam atau 3 jam kita bisa berjualan di selasar,” tambahnya.
Mereka juga menagih janji pimpinan DPRD DIY, sesuai hasil kesepakatan audiensi antara Aliansi Rakyat Untuk Demokrasi (ARUS) Malioboro dengan DPRD DIY pada 24 Januari 2025, akan diadakan pertemuan kembali yang akan dilaksanakan pada 31 Januari 2025. Akan tetapi DPRD membatalkan sepihak dengan alasan sedang reses, kemudian akan dijadwalkan lagi pada Senin, 3 Februari, namun kembali diundur karena sedang dalam tugas lain.
ADVERTISEMENT
24 Januari 2025, akan diadakan pertemuan kembali yang akan dilaksanakan pada 31 Januari 2025. Akan tetapi DPRD membatalkan sepihak dengan alasan sedang reses, kemudian akan dijadwalkan lagi pada Senin, 3 Februari, namun kembali diundur karena sedang dalam tugas lain.