25 Persen Lulusan STIM YKPN Yogyakarta Sudah Bekerja Sebelum Wisuda

Wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) YKPN Yogyakarta yang digelar pada Sabtu (20/9) di The Alana Hotel Yogyakarta. Foto: Iqbal/Pandangan Jogja

Sebanyak 25 persen lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) YKPN Yogyakarta telah bekerja bahkan sebelum resmi diwisuda. Fakta ini terungkap dalam prosesi wisuda yang digelar pada Sabtu (20/9) pukul 08.00–11.30 WIB di The Alana Hotel Yogyakarta.

Ketua STIM YKPN Yogyakarta, Suparmono, menyebut keunggulan kampusnya terletak pada pembekalan kompetensi nyata yang diakui secara nasional.

“Yang membedakan STIM dengan kampus lainnya, STIM itu menjadi pelopor kampus yang memberikan sertifikasi kompetensi kepada mahasiswa melalui kerja sama dengan lembaga sertifikasi di bawah BNSP Republik Indonesia,” ujarnya saat diwawancarai Pandangan Jogja.

“Kami menegaskan hal tersebut sebagai salah-satu keunggulan kampus manajemen yang sudah berdiri sejak 50 tahun ini dengan perguruan tinggi lain” tambahnya

Seluruh wisudawan STIM YKPN Yogyakarta. Foto: Iqbal/Pandangan Jogja

Sertifikasi tersebut, lanjutnya, membuat lulusan STIM YKPN lebih siap bersaing di dunia kerja. Hingga kini, kampus telah menjalin kerja sama dengan berbagai sektor, mulai dari perbankan, perpajakan, ekspor-impor, pasar modal, hingga manajemen dan bisnis digital.

Menurut data STIM YKPN Yogyakarta, lulusan kampus ini tersebar di berbagai instansi, antara lain PT Qiscus Tekno Indonesia di sektor teknologi, BRI Life di bidang jasa keuangan, dan PT Siloam International Hospital di industri kesehatan. Ada pula lulusan yang bekerja di ranah internasional melalui Japan Foundation Jakarta, serta berarier di bidang akademik, seperti di Fakultas Bisnis, Sosial, dan Budaya (FBSB) UNY maupun Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM. Di sektor perhotelan premium, Hotel Tentrem juga menjadi tujuan karier bagi lulusan STIM YKPN Yogyakarta.

Salah satu kisah inspiratif hadir dari Jessica Nathania Thennos, wisudawan asal Bengkulu yang lulus dengan IPK sempurna 4,0. Meski sempat menghadapi kesulitan finansial karena ayahnya sakit, Jessica mampu bertahan dengan bekerja sejak 2022 dan menerima beasiswa CSR dari kampus.

“Kerjaan saya beres, kuliah saya tepat waktu, bonus nilai yang memuaskan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, “Sebenarnya orang tua saya bangga karena saya survive di Jogja. Saya kerja dari 2022, dari situ uang bulanan udah disetop, jadi hanya uang kos saja. Proses itu yang bikin orang tua saya bangga.”

Jessica Nathania Thennos, wisudawan berprestasi STIM YKPN Yogyakarta, lulus dengan IPK sempurna 4,0. Foto: Iqbal/Pandangan Jogja

Wisuda STIM YKPN Yogyakarta turut dihadiri Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V, Setyabudi Indartono. Dalam sambutannya, ia memberikan apresiasi atas capaian kampus.

“Kami menghargai seluruh usaha, effort yang dilakukan seluruh perguruan tinggi swasta, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta ini dalam melaksanakan kinerja dan capaian. Wisuda adalah salah satu capaian kinerja Tri Dharma, yaitu dalam kinerja pengajaran,” ujarnya.

Dengan capaian ini, STIM YKPN Yogyakarta meneguhkan identitasnya sebagai perguruan tinggi yang lahir dari inisiasi keluarga pahlawan nasional sekaligus kampus yang konsisten melahirkan lulusan unggul, siap kerja, dan berdaya saing tinggi.