28 Orang Akan Terima Anugerah Kebudayaan DIY, Ada Maestro-Pelestari Budaya

Konferensi pers Dinas Kebudayaan DIY terkait penyerahan Anugerah Kebudayaan DIY. Foto: Pemda DIY

Sebanyak 28 individu akan menerima penghargaan atas kontribusi luar biasa dalam Pemeliharaan dan Pengembangan Kebudayaan DIY. Penghargaan tersebut akan diserahkan pada Kamis (28/11) di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Laksmi Pratiwi, menjelaskan bahwa penghargaan ini terbagi dalam empat kategori, yaitu Anugerah Maha Adi Dharma Budaya yang diserahkan oleh Gubernur DIY, Anugerah Maha Bakti Budaya oleh Wakil Gubernur DIY, Adikara Cipta Budaya oleh Sekda DIY, dan Penghargaan Upakarya Budaya untuk bidang kebudayaan lainnya.

“Anugerah Kebudayaan DIY ditujukan untuk meningkatkan dampak sosial budaya, dalam bentuk dukungan moral dan motivasi. Ini ditujukan kepada para pelaku dan objek yang masuk dalam ekosistem kebudayaan agar berkembang, berprestasi, dan berkontribusi dalam pemajuan kebudayaan,” ujar Dian dalam konferensi pers di Hotel Cavinton, Selasa (26/11).

Kriteria Penghargaan

1. Anugerah Maha Adi Dharma Budaya

Penghargaan tertinggi ini diberikan kepada individu yang memiliki darmabakti luar biasa dalam kebudayaan. Kriterianya meliputi:

“Penghargaan ini diberikan kepada individu yang sangat kuat memiliki darmabakti dan berjasa luar biasa di bidang kebudayaan,” jelas Dian.

2. Anugerah Maha Bakti Budaya

Penghargaan ini serupa dengan kategori pertama, tetapi cakupan darmabakti dan masa pengabdiannya lebih pendek. Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang:

3. Adikara Cipta Budaya

Kategori ini diberikan kepada individu yang:

4. Penghargaan Upakarya Budaya

Penghargaan ini diberikan kepada individu yang:

“Penghargaan Upakarya Budaya diberikan kepada mereka yang menunjukkan dedikasi tinggi dalam pengembangan objek kebudayaan yang ditekuni,” tambah Dian.

Jenis Penerima Penghargaan

Ketua Dewan Kebudayaan DIY, Priyo Dwiarso, menjelaskan bahwa penerima penghargaan terbagi dalam dua kategori utama:

Maestro atau Mpu

Individu yang tekun melestarikan budaya langka atau hampir punah, serta berhasil mewariskan keahlian kepada generasi muda.

Pelaku dan Pelestari

Komunitas atau individu dengan integritas tinggi dalam menjaga, menggali, mengembangkan, dan melindungi karya budaya.

“Prestasinya memperlihatkan dedikasi dalam melestarikan, menjaga, dan mengembangkan karya budaya sehingga mendorong pelibatan masyarakat,” ungkap Priyo.

Penghargaan ini diharapkan tidak hanya menjadi bentuk apresiasi tetapi juga motivasi untuk melestarikan budaya DIY.