Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
3 Jenis Pisau yang Jadi Senjata Utama Para Jagal Sapi Kurban Masjid Gedhe Kauman
29 Juni 2023 14:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Sebanyak 11 sapi dan 19 kambing kurban disembelih di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta pada Idul Adha tahun ini. Belasan penjagal dikerahkan untuk ikut memotong sapi dan kambing tersebut. Sedangkan total panitia dan relawan yang terlibat mencapai 130 orang.
ADVERTISEMENT
Ketua panitia penyembelihan hewan kurban Masjid Gedhe Kauman, Adieb Uswar, mengatakan bahwa ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh para penjagal maupun penyembelih hewan kurban di Masjid Gedhe Kauman.
Satu syarat utama dan yang tak bisa ditawar adalah penyembelih maupun penjagal wajib punya pisau khusus.
“Pisau itu senjata utama, kalau enggak punya pisau mau ngapain?” kata Adieb Uswar, Rabu (28/6).
Ada tiga jenis pisau utama yang dipakai dalam proses penyembelihan dan pemotongan daging kurban menurut Adieb. Pertama adalah pisau slaughter atau penyembelih, kedua pisau skinning atau pengulitan, serta boning yang digunakan untuk memisahkan daging dengan tulang.
“Pisau slaughter itu tidak boleh dipakai untuk skinning maupun boning, begitu juga sebaliknya. Hanya boleh dipakai sesuai fungsinya,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
“Senjata kami pisau itu tidak boleh berpindah tangan,” ujarnya.
Bahkan untuk mengasahnya saja tak bisa dilakukan di sembarang tempat. Pisau-pisau ini harus diasah di tempat pengasahan yang sudah teruji dan tersertifikasi.
“Tidak boleh asal diasah kayak pisau kita di dapur ya, yang mengasah harus tenaga profesional,” kata Adieb Uswar.
Yang tidak kalah penting, penjagal dan penyembelih hewan kurban di Masjid Gedhe Kauman juga harus memiliki pisau cadangan. Sebab, bisa saja pisau yang dipakai tiba-tiba patah sehingga tak bisa digunakan untuk bekerja.
"Harus punya serep, misalnya saya tadi bawa satu, terus tim saya bawa dua, jadi totalnya tiga," ujarnya.