3 Startup Asal Yogya Berpartisipasi di Gelaran SXSW di Austin, Texas, Amerika

Konten Media Partner
17 Maret 2023 21:22 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Aditif, Saga Iqranegara (paling kiri) bersama founder startup dari Yogya di gelaran SXSW 2023. Foto: Dok. Saga Iqranegara
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Aditif, Saga Iqranegara (paling kiri) bersama founder startup dari Yogya di gelaran SXSW 2023. Foto: Dok. Saga Iqranegara
ADVERTISEMENT
Kementerian Pariwisata bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta, Asosiasi Digital Kreatif (ADITIF), dan Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) mengirimkan 9 startup dari Indonesia untuk ikut ajang South by Southwest (SXSW) 2023 di Austin, Texas, Amerika Serikat. Dan tiga di antaranya adalah perusahaan startup digital anggota ADITIF yakni Aruvana, RUNSystem, dan Stehoq.
ADVERTISEMENT
SXSW merupakan sebuah festival yang sudah rutin digelar sejak 1987 pada setiap pertengahan bulan Maret dan bertempat di Austin, Texas, Amerika Serikat (AS).
Hajatan besar ini diikuti oleh pelaku industri kreatif dari seluruh dunia. Magnitude acara ini begitu besar hingga menjadi sorotan mata pebisnis, investor, dan ekosistem, tidak hanya dari Amerika saja, tapi juga mancanegara.
Ketua Umum Aditif, Saga Iqranegara, langsung dari Austin, Texas, mengatakan bahwa pada tahun ini, SXSW digelar selama 10 hari yakni pada 10 hingga 19 Maret. Dan sebagai asosiasi digital yang lahir dan bermarkas di Yogya, sebuah kebanggan besar baginya pada tahun ini bisa membawa 3 stratup dari Yogya ke SXSW.
“Membawa 3 startup dengan produk-produk hebat ke salah satu hajatan paling keren dan paling penting dalam ekosistem industri kreatif dunia, saya kira menjadi catatan penting bagi, khususnya, Yogya. Ini kerja penting bagi Aditif dan juga teman-teman founder startup Yogya ya,” papar Saga melalui jaringan Whatsapp kepada Pandangan Jogja @Kumparan, Jumat (17/3).
Startup dari Indonesia mengikuti gelaran SXSW 2023 di Austin, Texas, AS. Foto: Dok. Saga Iqranegara
Saga menjelaskan, Aruvana merupakan media pelatihan kesehatan immersive menggunakan teknolog virtual reality (VR) untuk tenaga medis, seperti dokter, tenaga kesehatan, bidan, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Sementara RUN System adalah penyedia solusi manajemen sumber daya untuk bisnis menengah maupun besar asli karya Indonesia yang telah meraih berbagai penghargaan. Bahkan, RUN System telah melantai di bursa saham Indonesia pada tahun 2021.
Dan yang ketiga yaitu Stechoq merupakan perusahaan R&D yang berfokus dalam mengembangkan inovasi produk teknologi robotika dan industri 4.0. Startup ini didirikan pada tahun 2015 oleh para milenial berprestasi yang berhasil meraih belasan prestasi di bidang robotika dalam maupun luar negeri
“Hajatan SXSW 2023 menjadi pintu untuk masuk peluang bisnis bagi para startup yang ikut serta. Baik dalam hal pemasaran, investasi, maupun kemitraan di tingkat internasional. Banyak sekali insight yang kami temukan di sini,” kata Saga.
ADVERTISEMENT
Menyambung apa yang dikemukakan Saga, President Director RUN Syste, Sony Rachmadi menjelaskan bahwa SXSW menyadarkan bahwa produk digital Indonesia sudah layak untuk bersaing di pasar Amerika. Padahal selama ini, banyak founder startup di Yogya maupun di Indonesia secara umum, yang masih merasa kalah bersaing dengan founder-founder dari AS.
“Kami jadi sadar bahwa kita hidup di negara besar, tidak perlu malu dan minder bahkan ekspansi ke negara yang katanya punya teknologi paling hebat. Buktinya, RUN bisa jualan. Dapat klien, dapat partner, dan dapat insight. Thanks Aditif, Kemenpraf, Komjen RI di Houston, dan semua yang memungkinkan kami hadir di SXSW tahun ini,” papar Sony.
Stechoq Robotika Indonesia, di SXSW 2023. Foto: Dok. Saga Iqranegara
Senada, CEO Stechoq Robotika Indonesia, Malik Khidir, mengaku sangat bangga membawa Ventilator ICU dari Indonesia ke gelaran SXSW. Pada saat pameran, Malik mengaku banyak didatangi oleh dokter dan perawat yang mengungkapkan kekagumannya bahwa Indonesia ternyata sudah bisa membuat ventilator.
ADVERTISEMENT
“Ini sebuah pencapaian bagi kami mempromosikan wajah industri kreatif di bidang medis dari Indonesia kepada dunia. Dan saya merasa ini sudah berhasil menyampaikan pesan kepada Amerika, negara terkuat di bidang tech. Indoensia tahapnya sudah mulai berkembang bahkan menuju menjadi salah satu negara terbesar ekonomi dunia 2030. Itu pesannya,” Khadir berkata dengan begitu antusias.
Pada saat bisnis matching pun, ternyata banyak yang menawarkan program investasi dan kerjasama riset di bidang medis karena Amerika, menurut Khadir, juga sedang fokus mengembangkan teknologi di bidang medis.
“Hadir di SXSW dari Yogya, jadi pengakuan bagi kami anak-anak muda bahwa saat anak-anak muda berkarya, dan karyanya ditekuni, pasti layak untuk bersaing dengan karya siapapun di muka bumi. Hari ini buktinya, di SXSW,” tandas Khadir.
ADVERTISEMENT