48 Atlet dari 4 Kampus Jogja Bersaing Ketat di Final Turnamen Catur Guedi Sports

Konten Media Partner
12 Maret 2024 12:08 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertandingan babak final perebutan juara 1 dan 2 turnamen catur antarmahasiswa yang diselenggarakan Guedi Sports Organizer. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pertandingan babak final perebutan juara 1 dan 2 turnamen catur antarmahasiswa yang diselenggarakan Guedi Sports Organizer. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak 48 mahasiswa dari empat universitas di Jogja bersaing ketat dalam babak final turnamen catur antar-Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang diselenggarakan Guedi Sport Organizer bekerja sama dengan Pengurus Daerah (Pengda) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, 48 mahasiswa itu telah melalui babak kualifikasi internal, bersaing dengan 50 peserta dari universitas mereka masing-masing. Babak kualifikasi ini digelar di beberapa tempat, mulai dari GOR Pancasila UGM, Silol Kopi & Eatery, dan Ndalem Poenakawan.
Ada empat UKM catur yang berpartisipasi dalam kejuaraan ini, yakni UKM Catur UGM, UKM Catur UNY, UKM Catur UIN Sunan Kalijaga, dan UKM Catur UAD. Setiap UKM kemudian diambil 12 besar untuk bertanding di babak final yang telah diselenggarakan di Hotel Manohara pada Sabtu (9/3) kemarin.
“Kejuaraan ini sifatnya sebenarnya silaturahmi, karena pesertanya juga invitation, jadi bukan sepenuhnya untuk kompetisi, lebih ke kejuaraan yang sifatnya kekeluargaan dan menyenangkan,” kata Direktur Guedi Sport Organizer, Hardiyan Sulistyo, kepada Pandangan Jogja, Senin (11/3).
Peserta putri terbaik, Pundhi Ayu Pidari. Foto: Istimewa
Meski begitu, pertandingan di babak final ini menurutnya berjalan sangat ketat. Peringkat 1 sampai 4 memang disapu bersih oleh perwakilan dari UGM, yakni Muhammad Aditya Farhan; Daru Okta Buana; Muhammad Rasyid Ridho; dan juara keempat Michael Anggit Prasaja.
ADVERTISEMENT
Tapi untuk posisi 5 sampai 10 besar peserta dari keempat universitas bersaing cukup ketat. Bahkan, peserta putri terbaik berasal dari UKM Catur UNY, yakni Pundhi Ayu Pidari.
“Bahkan ada satu peserta putri dari UNY yang berhasil masuk ke-10 besar,” ujarnya.
Jadi Event Rutin
Pertandingan turnamen catur antar-UKM yang diselenggarakan Guedi Sports Organizer. Foto: Istimewa
Tim Teknis Kejuaraan Catur Mahasiswa Jogjakarta 2024, Ocky Tri Gogik Sunarto, mengatakan bahwa setelah sukses dengan event pertama ini, GSO ke depan akan membuat kejuaraan catur tahunan secara rutin. Setelah ini mereka bahkan akan menyelenggarakan kejuaraan catur tingkat nasional yang akan diikuti oleh pelajar dari tingkat SD sampai SMA, hingga peserta umum.
“Untuk jumlah peserta pelajar targetnya lebih dari 200 orang, sedangkan untuk total seluruh peserta targetnya lebih dari 500 orang,” kata Ocky.
Pengurus Guedi Sport berfoto bersama. Foto: Dok. Istimewa
Ocky melihat antusiasme mahasiswa di Jogja untuk mengikuti kejuaraan catur ini sangat tinggi. Dia berharap, ke depan dengan banyaknya event kejuaraan catur, UKM-UKM catur di universitas-universitas Jogja akan semakin aktif, sedangkan universitas yang belum punya UKM akan bisa mendirikan UKM catur untuk menjadi wadah bagi para mahasiswa.
ADVERTISEMENT
UKM-UKM catur dari empat universitas yang jadi peserta kejuaraan pertama ini juga sudah sepakat untuk jadi bagian dari penyelenggara kejuaraan catur antarpelajar yang akan digelar ke depan.
“Sehingga ini juga bisa menjadi ajang bagi mereka untuk mencari potensi atlet-atlet berbakat dari para pelajar yang jadi peserta,” ujarnya.
Jogja Masih Minim Turnamen
Pertandingan turnamen catur antar-UKM yang diselenggarakan Guedi Sports Organizer. Foto: Anasiyah Kiblatovsky/Pandangan Jogja
Ketua Bidang Litbang dan Pembinaan Pengda Percasi DIY, Agus Nugroho, sangat terkesan dengan kejuaraan catur yang diselenggarakan Guedi Sport ini.
“Sepanjang hidup saya sebagai pemain catur, baru kali ini saya lihat event kejuaraan mahasiswa sebaik ini. Bahwa pemain itu hanya datang, bermain, tidak lagi harus menyediakan jam catur, papan catur, dan sebagainya,” kata Agus Nugroho.
Dia berharap, event ini bisa jadi titik kebangkitan olahraga catur, paling tidak di DIY. Sehingga harapannya kejuaraan ini juga bisa terus dilanjutkan ke depan dan menjangkau peserta lebih banyak lagi seperti dari kalangan pelajar.
ADVERTISEMENT
“Saya pikir ini sangat luar biasa,” ujarnya.
Apalagi selama ini turnamen catur rutin di DIY menurutnya sangat jarang. Kejuaraan rutin yang ada selama ini hanyalah yang diselenggarakan oleh Pengda Percasi dalam rangka Kejuaraan Daerah (Kejurda) atau Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) untuk kelas pelajar.
“Event tertinggi di daerah ada PORDA. Karena itu kita butuh sekali turnamen-turnamen lain di luar yang diselenggarakan Pengda,” kata Agus Nurgroho.
Pembina dan Pelatih Catur UGM, Bima Tri Aji Wijaya, mengatakan bahwa kompetisi-kompetisi tersebut memang sangat dibutuhkan, terutama untuk para UKM-UKM catur yang ada di tiap universitas mengingat minimnya turnamen-turnamen catur yang ada saat ini.
Dengan turnamen yang semakin banyak, maka para atlet juga punya wadah yang semakin banyak untuk mengasah dan menguji kemampuannya.
ADVERTISEMENT
“Karena kalau latihannya sering tapi kompetisinya tidak ada kan sayang juga, jadi semakin banyak kompetisi semakin bagus juga untuk iklim percaturan kita,” kata Bima.
Kesempatan Berharga untuk Mahasiswa
Pertandingan turnamen catur antar-UKM yang diselenggarakan Guedi Sports Organizer. Foto: Diah/istimewa
Ketua UKM Catur UGM, Farhan, juga sangat menyambut baik turnamen ini. Sebab, turnamen ini memberikan kesempatan yang lebih luas bagi anggota-anggota mereka, termasuk yang selama ini jarang mendapat kesempatan untuk mengikuti kejuaraan.
“Dapat hadiah semua, makannya enak, mainnya di hotel. luar biasa acaranya,” kata Farhan.
Dia juga menyambut baik rencana Guedi menggandeng UKM-UKM catur di Jogja untuk menggelar turnamen catur antarpelajar tingkat nasional yang akan diselenggarakan tiap dua tahun.
“Karena atlet yang junior itu bisa memiliki wadah untuk berprestasi juga,” ujarnya.
Para pemenang berfoto bersama. Foto: Dok. Istimewa
Ketua UKM Catur UIN Sunan Kalijaga, Jeffry, juga mengaku keikutsertaan mereka dalam turnamen catur ini merupakan kesempatan yang sangat penting.
ADVERTISEMENT
“Karena jujur ini bisa menjadi pengalaman yang baik untuk para anggota UKM kami,” kata Jeffry.
Dia berharap, turnamen-turnamen seperti ini dapat meningkatkan bakat-bakat para atlet catur khususnya yang ada di Jogja.
Ketua UKM Catur UAD, Pujo, juga berharap demikian. Ia ingin supaya turnamen ini tak cuma digelar sekali saja, tapi jadi turnamen yang terus berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya.
Ketua UKM Catur UNY, Silvia, mengaku turnamen ini berlangsung sangat meriah dan menyenangkan. Sebab, selain berkompetisi, mereka juga bisa saling silaturahmi dengan UKM-UKM catur dari universitas lain yang selama ini jarang bertemu.
“Ajang ini juga bergengsi, hadiahnya pun enggak main-main,” kata Silvia.