Konten Media Partner

6 Dubes Alumni UGM Sowan ke Sultan, Diminta Buka Pasar Afrika untuk UMKM DIY

2 Mei 2025 19:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, menerima kunjungan 6 duta besar alumnus UGM, Jumat (2/5). Foto: Dok. Pemda DIY
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, menerima kunjungan 6 duta besar alumnus UGM, Jumat (2/5). Foto: Dok. Pemda DIY
ADVERTISEMENT
Enam Duta Besar Republik Indonesia lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) sowan ke Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, di Gedhong Willis Kompleks Kepatihan, Jumat (2/5). Dalam pertemuan tersebut, Sultan meminta para Dubes memperluas penetrasi pasar luar negeri, khususnya untuk produk-produk kreatif dan UMKM asal DIY.
ADVERTISEMENT
Para Dubes yang hadir mewakili wilayah Eropa Utara, Kanada, Amerika Latin, dan Afrika. Mereka adalah Hersindaru Arwityo Ibnu Wiwoho Wahyutomo (Dubes RI untuk Finlandia merangkap Estonia), Arief Hidayat (Dubes RI untuk Zimbabwe merangkap Zambia), Agung Cahaya Sumirat (Dubes RI untuk Kamerun merangkap Chad, Guinea Ekuatorial, Gabon, Kongo, dan Republik Afrika Tengah), Agus Priono (Dubes RI untuk Suriname merangkap Guyana), Muhsin Syihab (Dubes RI untuk Kanada merangkap ICAO), dan Tyas Baskoro Her Witjaksono Adji (Dubes RI untuk Kenya merangkap Somalia, Uganda, Kongo, UNEP, dan UN-Habitat).
“Alhamdulillah, Pak Gubernur menyambut baik apa yang sudah kami sampaikan dan semoga bermanfaat bagi kedua belah pihak. Saya akan bertugas ke Finlandia dan Estonia, keduanya maju dalam bidang teknologi. Jadi yang kami tawarkan kepada Pak Gubernur adalah kerja sama dalam bidang e-government dan digital development untuk kemajuan daerah. Kerjasama tersebut bisa diwujudkan dalam bentuk pertukaran pelajar, kerjasama antara lembaga dan lain sebagainya,” tutur Dubes RI untuk Finlandia merangkap Estonia, Hersindaru Arwityo Ibnu Wiwoho Wahyutomo.
ADVERTISEMENT
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, menerima kunjungan 6 duta besar alumnus UGM, Jumat (2/5). Foto: Dok. Pemda DIY
Dubes RI untuk Kenya merangkap Somalia, Uganda, Kongo, UNEP, dan UN-Habitat, Tyas Baskoro Her Witjaksono Adji menyebut Sultan juga menaruh perhatian terhadap kondisi geopolitik dunia seperti perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China. Menurutnya, hal ini membuka peluang pengembangan pasar non-tradisional seperti Afrika.
“Afrika adalah benua masa depan karena memiliki penduduk muda, potensi pertumbuhan ekonomi sangat tinggi dan sumber daya alam besar sehingga potensi pasar Afrika parut dilirik. Bukan hanya berdagang saja, kota akan bantu penetrasi pasar produk Indonesia di benua tersebut. Selain itu, investasi dan teknologi tepat guna dari Indonesia yang sangat relevan dan cocok dengan Afrika seperti dengan UGM di DIY. Sektor utamanya berupa pertanian dan perikanan, yang sangat potensial di wilayah Nairobi dan Kenya,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dubes RI untuk Zimbabwe merangkap Zambia, Arief Hidayat menyampaikan bahwa Sultan secara khusus meminta para Dubes menjajaki kerjasama logistik dan ekspor produk.
Dubes RI untuk Kamerun, Agung Cahaya Sumirat, menambahkan, “Kami pun mendorong penetrasi pasar untuk produk kreatif dan UMKM DIY ke pasar Afrika karena kita sangat unggul di kerajinan perak, batik dan sebagainya. Disisi lain kita tidak hanya memasarkan produk lokal semata, tetapi juga mengenal warna budaya DIY secara luas khususnya dikalangan Afrika Tengah. Kamerun sendiri mengimpor produk furnitur dari Indonesia yang masih terbuka luas, untuk ditingkatkan.”