Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
600 Mobil VW Dikerahkan untuk Layani Wisatawan Candi Borobudur saat Waisak 2025
12 Mei 2025 11:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Sebanyak 600 unit mobil VW dikerahkan setiap hari selama perayaan Tri Suci Waisak 2025 di kawasan Candi Borobudur. Peningkatan aktivitas wisata ini menjadi bagian dari dampak sosial dan ekonomi yang dirancang oleh penyelenggara acara untuk masyarakat sekitar candi.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama InJourney Destination Management, Febrina Intan, menyatakan bahwa tujuan utama penyelenggaraan Waisak bukan sekadar mendatangkan wisatawan, tetapi juga memperkuat ekosistem pariwisata yang melibatkan masyarakat lokal.
“Peran kami adalah untuk memberikan economic and social impact yang sebesar-besarnya, bukan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Betul ya betul, kami di sini harus membangun sebuah ekosistem pariwisata yang sehat dan berkesinambungan, bukan yang mementingkan kepentingan pribadi atau pihak-pihak tertentu saja,” ujar Febrina dalam jumpa pers pada Rabu (8/5).
Lonjakan jumlah pengunjung sejak 9 Mei hingga puncak perayaan 12 Mei berdampak langsung pada layanan wisata, termasuk transportasi VW Safari. Heru Purwanto, Koordinator Komunitas VW Safari Fantasy Borobudur, mencatat lonjakan permintaan selama dua pekan penuh.
“Hari biasa cuma aktif tiga hari seminggu. Pas Waisak bisa sampai dua minggu berturut-turut, tiap hari ada. Per harinya, kalau hitungan dari yang masuk ke Candi, ada sekitar 5.000–6.000 orang,” ujar Heru kepada Pandangan Jogja.
ADVERTISEMENT
VW Safari banyak digunakan untuk transportasi ringan dan kebutuhan foto oleh wisatawan. Peningkatan ini mendorong ratusan sopir dan pemilik VW lokal untuk mengoperasikan armada mereka setiap hari selama masa perayaan.
Sektor kerajinan juga terdampak. Kelompok seni Jejeg Art menerima pesanan 300 unit payung dekoratif untuk menghiasi relung-relung di area candi. Produksi dilakukan oleh 11 anggota inti dan melibatkan tambahan sembilan tenaga kerja dari luar.
“Kalau dari teman-teman payung internal sendiri itu 11 orang. Tapi untuk di luar itu alhamdulillah kita bisa nambah sekitar 9 orang juga untuk membantu,” kata Ady Pramuningtiyas, Ketua Jejeg Art, saat diwawancarai pada Minggu (11/5).
Menurut Ady, pemuda desa dan ibu-ibu PKK ikut dilibatkan dalam proses pembuatan, sehingga kegiatan ini memberikan dampak langsung bagi warga.
ADVERTISEMENT