Konten Media Partner

7 Sungai di Gunungkidul Tercemar Akibat Limbah Domestik hingga Kegiatan Usaha

2 November 2024 11:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sungai Besole di Gunungkidul. Foto: DLH Gunungkidul
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sungai Besole di Gunungkidul. Foto: DLH Gunungkidul
ADVERTISEMENT
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul melaporkan bahwa tujuh sungai di wilayahnya kini termasuk kategori tercemar ringan. Sungai-sungai tersebut adalah Sungai Oya Semin, Sungai Besole, Sungai Krapyak/Pancuran, Sungai Oya Getas, Sungai Ngalang, Sungai Widoro, dan Sungai Pentung.
ADVERTISEMENT
Pejabat Fungsional Pengawas Lingkungan Hidup DLH Gunungkidul, Fitri Iswinayu, menjelaskan bahwa data tersebut didasarkan pada hasil uji laboratorium yang dilakukan selama periode kemarau dan musim hujan pada bulan April dan Oktober.
"Hasil analisis uji laboratorium menunjukkan bahwa pencemaran berasal dari limbah domestik (rumah tangga), limbah dari kegiatan usaha, dan limpasan pupuk pertanian," ujar Fitri kepada Pandangan Jogja, Jumat (1/11).
Fitri juga merinci bahwa pencemaran dari kegiatan usaha berasal dari limbah yang dihasilkan oleh usaha seperti laundry, warung makan, dan pengolahan makanan.
Untuk menangani masalah ini, DLH Gunungkidul melakukan berbagai langkah, termasuk membentuk kelompok pemerhati kali dan mendorong pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal bagi usaha kecil dan menengah (UMKM) agar limbah tidak langsung dibuang ke sungai.
ADVERTISEMENT
"Pembuatan IPAL Komunal UMKM, pembentukan kelompok pemerhati kali, gerakan kali bersih, membuat SE terkait Gerakan Bersih Kali dan/atau luweng, pemantauan kualitas air sungai tiap tahun, sosialisasi via medsos+leaflet,” jelas Fitri.
Selain itu, DLH mengimbau masyarakat untuk turut serta menjaga kebersihan sungai melalui Surat Edaran Gerakan Bersih Kali dan penyuluhan lewat media sosial.