Konten Media Partner

90.000 Orang Diperkirakan Akan Kunjungi Perayaan Waisak di Candi Borobudur

8 Mei 2025 15:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penerbangan lampion dalam perayaan Hari Raya Waisak 2023 di Candi Borobudur. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Penerbangan lampion dalam perayaan Hari Raya Waisak 2023 di Candi Borobudur. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Peringatan Waisak Nasional 2025 di Candi Borobudur diperkirakan akan dihadiri hingga 90.000 pengunjung selama 9–12 Mei. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya yang berada pada kisaran 75.000 orang.
ADVERTISEMENT
“Ini adalah kenaikan dibandingkan tahun lalu, total perayaan Waisak dari tanggal 9 sampai tanggal 12 ini diperkirakan ada 90 ribu pengunjung,” ujar Direktur Utama InJourney Destination Management, Febrina Intan, dalam konferensi pers menjelang Waisak di Candi Borobudur, Kamis (8/5).
Kerumunan umat Buddha yang merayakan Hari Raya Waisak 2023 di Candi Borobudur. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Tingginya jumlah kunjungan ini kata dia juga berdampak pada perekonomian di sekitar Candi Borobudur. Hampir 2.000 UMKM menurutnya terlibat dalam pelaksanaan peringatan Waisak ini.
“Tepatnya 1.946 UMKM, karena dengan adanya Kampung Seni Borobudur,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Waisak di Borobudur juga telah meningkatkan okupansi hotel di sekitarnya, termasuk hotel-hotel di wilayah DIY.
“Jadi jangan harap bisa dapat tempat (menginap) di sekeliling ground zero dari area Waisak ini, sudah sangat sulit,” ujar Febrina.
Ketua DPP Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI), Bhante Victor Jaya Kusuma; Dirut InJourney Destination Management, Febrina Intan; dan Wakil Ketua Panitia Waisak Nasional, Karuna Murdaya. Foto: Dok. Arif UT/Pandangan Jogja
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Panitia Waisak Nasional, Karuna Murdaya, menyebut bahwa mayoritas pengunjung yang hadir justru bukan beragama Buddha. Hal itu selalu terjadi dari tahun ke tahun.
ADVERTISEMENT
“Ini bisa dibilang mungkin rata-rata 85 persen dari pengunjung ke acara Waisak ini bukan agama Buddhis. Pengunjungnya memang dari mana-mana, kebanyakan Muslim,” kata Karuna.
Hal ini menurutnya telah mencerminkan Waisak di Borobudur sebagai harmoni kebersamaan antarumat beragama.
Prosesi penerbangan lampion pada perayaan Waisak 2023 di Candi Borobudur. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Hal itu juga disambut baik oleh Ketua Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI), Bhante Victor Jaya Kusuma.
“Kemudian ketika Waisak juga yang datang ke tempat ini berbagai agama, jadi benar-benar harmoni, kebersamaan, kedamaian kita di Indonesia itu sangat positif banget,” ujar Bhante Victor.