Konten Media Partner

90% Kampus di DIY Sudah Memiliki Satgas PPKS

23 April 2025 21:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kekerasan seksual. Foto: HTWE/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kekerasan seksual. Foto: HTWE/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat sebanyak 90 persen perguruan tinggi di DIY telah membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS).
ADVERTISEMENT
”Hampir 90 persen sudah punya Satgas PPKS. 10 persennya (yang belum memiliki satgas PPKS) kampus swasta yang kecil-kecil,” kata Kepala DP3AP2 DIY, Erlina Hidayati Sumardi, di Kompleks Kantor Gubernur DIY, Rabu (24/3).
Kepala DP3AP2 DIY, Erlina Hidayati Sumardi. Foto: Dok. Resti Damayanti/Pandangan Jogja
Erlina mengatakan kekerasan seksual di kampus yang memerlukan penanganan lebih lanjut juga dapat dirujuk ke layanan korban kekerasan oleh DP3AP2 DIY. Ada catatan bahwa beberapa kasus di kampus dirujuk ke UPT Kabupaten/Kota maupun UPT DP3AP2 DIY.
DP3AP2 DIY, menurutnya, juga telah memperkuat kerja sama dengan satuan tugas tersebut, baik dalam bentuk pelatihan, pendampingan.
“Untuk pembentukan satgasnya kami dilibatkan untuk seleksinya. Kami juga melakukan pelatihan bersama dan akan paham kasus apa yang bisa ditangani sendiri, mana yang harus dirujuk ke layanan korban kekerasan,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kerja sama juga dilakukan di tingkat sekolah melalui tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (PPK) yang dibentuk oleh Dinas Pendidikan kabupaten/kota. Bentuk pelatihan penanganan kekerasan seksual ini kini mayoritas dilakukan melalui daring, imbas adanya efisiensi anggaran.
“Tim pencegahan dan penanganan kekerasan baik di lingkungan sekolah maupun di Satgas PPKS memang koordinasinya ada di kami. Untuk perguruan tinggi kami bersama-sama dengan LDDIKTI dan Perguruan Tinggi,” ujar Erlina.
“Kami terus melakukan pelatihan kepada tim-tim tersebut. Karena ini sedang efisiensi anggaran kadang kami lakukan daring,” tambahnya.
Sementara itu, mengenai kasus terakhir kekerasan seksual guru besar UGM terhadap mahasiswanya, ia mengungkap, kasus tersebut ditangani oleh Satgas PPKS kampus.