Ada 333 Orang di DIY yang Terkena Raja Singa Selama 2022, Tahun Sebelumnya 141

Konten Media Partner
11 Mei 2023 17:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada 333 penderita penyakit menular seksual raja singa di DIY selama 2022, naik lebih dari 100 persen dari tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 141 kasus.
Ilustrasi seseorang terinfeksi penyakit sifilis atau raja singa. Foto: Pexels
Dalam tiga tahun terakhir, kasus penyakit kelamin sifilis atau raja singa di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selalu mengalami kenaikan lebih dari 100 persen. Sejak tahun 2020 sampai 2022, kasus raja singa yang dicatat di DIY selalu naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY, Setyarini Hestu Lestari.
Pada 2020, Rini mengatakan kasus penyakit raja singa baik level dini maupun lanjut di DIY yang tercatat dalam Sistem Informasi HIV AIDS (SIHA) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ada sebanyak 67 kasus. Pada tahun 2021, jumlahnya melonjak lebih dari dua kali lipat, yakni mencapai 141 kasus.
Pada tahun 2022, penderita raja singa yang tercatat di DIY kembali naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2021.
“Dari Januari sampai Desember 2022 total ada sebanyak 333 orang atau kasus,” kata Setyarini Hestu Lestari saat dihubungi, Kamis (11/5).
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinkes DIY, Setyarini Hestu Lestari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Pada tahun 2023, kasus raja singa di DIY yang tercatat sementara juga masih relatif tinggi. Pada periode tiga bulan pertama, kasus raja singa di DIY sudah mencapai angka 89 kasus, sudah melampaui kasus selama setahun pada tahun 2020.
ADVERTISEMENT
“Dari tahun ke tahun memang ada kecenderungan naik,” ujarnya.
Sebelumnya, Kemenkes RI juga mencatat adanya kenaikan kasus sifilis yang cukup signifikan secara nasional. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2018-2022), kasus raja singa di Indonesia naik hingga 70 persen. Pada tahun 2018, kasus sifilis yang terdeteksi di Indonesia hanya sebanyak 12.484 orang, sedangkan pada 2022 jumlahnya melonjak mencapai 20.783 kasus.
Sebagai informasi, sifilis atau raja singa merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyebaran penyakit ini terutama disebabkan oleh hubungan seks berisiko, mulai dari hubungan seksual yang sering bergonta-ganti pasangan, oral, hingga anal.
Awalnya, penyakit ini akan menginfeksi kulit, alat kelamin, mulut, hingga sistem saraf. Dalam level yang lebih lanjut, raja singa juga akan merusak otak, jantung, kecacatan pada janin, kematian janin, hingga kematian pada penderitanya jika tidak segera diobati.
ADVERTISEMENT