Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Afnan-Singgih Luncurkan Program PAS Sebelum Sah untuk 20 Ribu Calon Pengantin
21 Oktober 2024 14:22 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Di balik keindahan pesta pernikahan, ada tantangan besar yang menanti setiap pasangan dalam membangun keluarga. Namun, apakah semua calon pengantin di Kota Yogyakarta siap untuk memulai perjalanan hidup yang begitu penting ini?
ADVERTISEMENT
Data menunjukkan bahwa tantangan dalam rumah tangga tidak bisa diabaikan begitu saja. Pada tahun 2024, Kota Yogyakarta mencatat 87 kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) hingga bulan April, dengan mayoritas korban adalah perempuan. Selain itu, DIY juga masih menghadapi masalah 500 kasus pernikahan dini per tahun di mana hampir 20 persen terjadi di Kota Yogya, yang berisiko memperburuk masalah sosial dan ekonomi dalam rumah tangga di masa depan.
“Angka-angka itu hanya puncak gunung es yang menggambarkan bagaimana pendampingan keluarga, terutama pra-nikah, sangat penting. Lebih dari sekadar angka, setiap kasus ini membawa cerita yang menyayat hati tentang harapan yang pupus dan hubungan yang retak,” papar Calon Walikota Yogyakarta, Afnan Hadikusumo, dalam rilis pers yang diterima redaksi, Minggu (20/10).
ADVERTISEMENT
Sebagai mantan anggota DPD RI selama dua periode, Afnan mengaku sering sulit tidur membayangkan pedihnya nasib keluarga-keluarga muda yang belum siap secara mental dan materi. Oleh sebab itu, ketika ia memutuskan untuk maju sebagai calon walikota bersama Singgih Raharjo (disingkat PAS, Paseduluran Afnan-Singgih), ia berkomitmen untuk memberi perhatian khusus pada calon pasangan pengantin di Kota Yogyakarta.
“Saya pastikan sendiri untuk masalah ini, dan sekarang tim telah menyusun dan mulai meluncurkan program PAS Sebelum Sah, yang bertujuan untuk memastikan setiap calon pengantin memulai kehidupan pernikahan dengan bekal yang kuat, baik secara mental, fisik, maupun finansial,” papar Afnan dalam rilisnya.
Memutus Rantai Kekerasan dalam Rumah Tangga
Dengan penduduk 400 ribu jiwa dan dengan mengikuti pola nasional di mana 4-5 persen dari populasi setiap tahunnya menikah, maka diperkirakan ada sekitar 16-20 ribu pasangan calon pengantin di Kota Yogya setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Afnan menerangkan, salah satu komponen utama dari program ini adalah edukasi mengenai kesehatan reproduksi. Studi menunjukkan bahwa perencanaan kehamilan yang baik dapat menurunkan risiko komplikasi yang sering kali menjadi penyebab konflik rumah tangga. Kesehatan fisik bukan satu-satunya perhatian; kesehatan mental dalam pernikahan juga menjadi fokus penting. Berdasarkan laporan, kekerasan psikis adalah bentuk kekerasan yang paling banyak terjadi di Kota Yogyakarta pada tahun 2024
“Oleh karena itu, PAS Sebelum Sah mencakup edukasi tentang bagaimana menghadapi tekanan emosional, yang sering kali menjadi pemicu utama konflik dalam rumah tangga,” jelas Afnan.
Mengaku pernah disambati salah satu korban KDRT di Kota Yogya, Afnan menceritakan bagaimana perempuan berusia 20 tahunan itu sambil menangis menceritakan hubungan dengan suaminya.
ADVERTISEMENT
“Kalau lihat anak pertama yang gak keurus baik saya sedih, tapi ini saya sudah hamil lagi. Bingung Pak,” begitu Afnan menceritakan.
Kisah tersebut, menurut Afnan, menggambarkan betapa pentingnya kesehatan dan kesadaran akan kesehatan reproduksi yang dibarengi dengan pendampingan mental adalah sesuatu yang program PAS Sebelum Sah ingin tangani sejak dini.
Stabilitas Keuangan: Dasar Keluarga Harmonis
Sementara, data lain juga menunjukkan bahwa lebih dari separuh pasangan yang menghadapi masalah rumah tangga di Yogyakarta melaporkan bahwa masalah finansial menjadi salah satu pemicu konflik.
Karenanya, program PAS Sebelum Sah juga memberikan edukasi tentang perencanaan keuangan rumah tangga, membantu calon pengantin mempelajari cara mengelola keuangan sehari-hari dan merencanakan masa depan bersama. Dalam program ini, peserta akan mempelajari strategi keuangan yang praktis dan mudah diterapkan, sehingga dapat terhindar dari utang atau kesulitan ekonomi yang bisa menambah beban dalam rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Masa Depan yang Lebih Cerah
Dengan angka pernikahan dini yang masih tinggi di DIY dan Kota Yogya, sekitar 500 kasus per tahun DIY dan hampir 20 persen terjadi di Kota Yogya, program ini diharapkan bisa memberikan dampak nyata pada masa depan keluarga di Kota Jogja.
Diterangkan Afnan Hadikusumo, yang merupakan cucu dari salah satu pendiri Muhammadiyah yakni Ki Bagus Hadikusumo, Program PAS Sebelum Sah bukan hanya menawarkan persiapan teknis, tetapi juga memupuk kepercayaan diri pada calon pengantin bahwa mereka siap menghadapi kehidupan berkeluarga.
“Bagi para orang tua, program ini memberikan rasa aman bahwa anak-anak mereka akan memasuki fase kehidupan baru dengan bekal yang cukup, tidak hanya untuk hari pernikahan, tetapi untuk bertahun-tahun ke depan,” jelas Afnan.
ADVERTISEMENT
Afnan berharap setiap calon pengantin yang mengikuti program ini tidak hanya mengucap janji pernikahan, tetapi juga memiliki kesiapan fisik, mental, dan finansial untuk membangun keluarga yang harmonis dan sejahtera.
“Sebagai bagian dari visi pembangunan Kota Yogyakarta, program ini membawa pesan optimisme: bahwa dengan persiapan yang matang, masa depan keluarga di Jogja akan lebih cerah dan penuh dengan kebahagiaan. Keluarga dalah fondasi dari agama dan negara,” pungkas Afnan.