Konten Media Partner

Akan Ada Destinasi Baru di Maliboro agar Wisatawan Tak Hanya Belanja

17 Januari 2023 14:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, saat pemaparan Jogja Planning Gallery. Foto: Humas Pemda DIY
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, saat pemaparan Jogja Planning Gallery. Foto: Humas Pemda DIY
ADVERTISEMENT
Yogyakarta akan membangun destinasi wisata baru di kawasan Malioboro, yakni Jogja Planning Gallery (JPG). JPG ini akan dibangun di atas lahan seluas 25.400 meter di kawasan Jalan Perwakilan hingga eks gedung DPRD DIY.
ADVERTISEMENT
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dalam Koordinasi Harmonisasi Karya Jogja Planning Gallery mengatakan bahwa JPG ini akan menjadi sarana edukasi masyarakat sekaligus sebagai pemecah konsentrasi atas penuhnya Jalan Malioboro. Dengan adanya JPG, pengunjung yang biasanya terfokus dan memadati Jalan Malioboro diharapkan bisa berkurang dengan adanya destinasi baru, tidak sekadar di pertokoan maupun kuliner saja.
Selama ini, kepadatan wisatawan di Jalan Malioboro memang sudah sangat tinggi, terutama di hari-hari libur. Padahal, panjang Jalan Malioboro hanya sekitar 1 kilometer saja.
“Harapan saya JPG ini bisa memecah konsentrasi penuhnya Malioboro. Mereka bisa masuk di ruang publik ini untuk berwisata, tidak hanya sekedar mengunjungi pertokoan dan kuliner saja. Tapi ada edukasi sekaligus hiburan yang menarik bisa didapat di kawasan Jalan Malioboro,” kata Sri Sultan, Senin (16/1).
Wisatawan di Jalan Malioboro. Foto: Widi RH Pradana
Sultan juga mengatakan bahwa JPG akan dibangun dengan mengawinkan tiga karya pemenang basic design JPG yang telah disayembarakan tahun lalu. Yang pasti menurut Sultan, pembangunan JPG ini akan didasarkan pada teknologi tinggi,
ADVERTISEMENT
Banyak pola yang bisa diterapkan terkait dengan pemanfaatan teknologi dalam isi ruang publik JPG, seperti yang telah diterapkan di DPAD DIY dan Museum Keraton Yogyakarta. Sultan yakin, penggunaan teknologi ini akan menjadi daya tarik dan mampu menyedot atensi pengunjung Malioboro.
“Mungkin biayanya lebih besar, tapi sepadan dengan apa yang didapat. Tidak hanya sebagai sarana edukasi, JPG juga diharapkan bisa menjadi salah satu tempat yang mampu mengabadikan kenangan para pengunjung,” kata dia.
Kepala Dinas PUPESDM DIY, Anna Rina Herbranti. Foto: Humas Pemda DIY
Kepala Dinas PUPESDM DIY, Anna Rina Herbranti, mengungkapkan bahwa tahun ini pihaknya akan mulai membuat DED-nya (Detail Engineering Design).
“Basic design sudah ada, jadi proses penyusunan DED bisa segera dilangsungkan, dengan target 1 tahun ini,” kata Anna.
Dia berharap, DED tersebut menjadi landmark budaya DIY karena isinya akan sangat beragam. Mulai dari galeri kontemporer, Jogja masa kini, Jogja masa lalu, hingga Jogja masa depan. Setelah DED ini beres, dia berharap tahun depan penyusunan konten JPG sudah bisa mulai dikerjakan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Bappeda DIY, Beny Suharsono mengatakan bahwa tahun ini konsep besar JPG sudah mulai ditata. JPG akan didesain dengan tata kelola yang terencana, termasuk apa saja yang harus disiapkan. Tidak hanya pembangunan fisik yang merupakan nilai-nilai luhur DIY yang harus diperhatikan, namun bagaimana garis besar konten wajib diperhatikan.