Konten Media Partner

Akan Bangunkan Rumah Sunhaji, Masjid Nurul ‘Ashri Bisa Kelola Donasi Rp 12 M

16 Desember 2024 16:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid Nurul Ashri Deresan, Yogya. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Nurul Ashri Deresan, Yogya. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Masjid Nurul ‘Ashri di Deresan, Sleman, DIY, berencana membangunkan rumah baru untuk Sunhaji, penjual es teh yang viral di pengajian Gus Miftah.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, masjid ini juga sudah sering memborong sayuran, buah, hingga susu dari petani dan peternak saat harganya anjlok dari uang hasil donasi jemaah dan masyarakat.
Koordinator Partnership dan Komunikasi Masjid Nurul Ashri, Faturrahman Arhaby, bilang dalam setahun mereka bisa mengelola uang donasi hingga Rp 12 miliar.
“Kemarin itu kalau nggak salah, di angka mungkin di sekitar Rp 12 miliar,” keta Fatur saat ditemui Pandangan Jogja, Kamis (12/12) kemarin.
Masjid Nurul Ashri memborong sayuran dari petani di Magelang untuk dibagikan gratis saat harga anjlok. Foto: Dok. Masjid Nurul Ashri
Uang donasi yang masuk ke Nurul ‘Ashri selalu naik dari tahun ke tahun. Pada 2021 mereka mengelola uang donasi sebesar Rp 3,9 miliar, 2022 sebanyak Rp 5,4 miliar, 2023 mencapai Rp 9,7 miliar, dan tahun ini sekitar Rp 12 miliar.
Uang donasi ini tak hanya digunakan untuk kegiatan sosial di sekitar Jogja. Saat ini, Nurul ‘Ashri juga sedang mengirimkan bantuan dan relawan untuk korban bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di NTT.
ADVERTISEMENT
"Kami mengusahakan untuk tanpa batas. Patokannya bukan teritorial, tapi kemampuan kami untuk membantu. Kami berusaha menjangkau siapa saja yang membutuhkan,” ujarnya.
Relawan Masjid Nurul Ashri saat menjadi relawan di daerah terdampak bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, NTT. Foto: Dok. Masjid Nurul Ashri
Pengurus Masjid Nurul ‘Ashri kata dia selalu berusaha untuk memberikan manfaat seluas-luasnya kepada masyarakat, seperti namanya, Nurul ‘Ashri yang berarti cahaya zaman.
“Gimana caranya kita bisa memberikan cahaya, memberikan harapan, pada orang-orang yang membutuhkan di sekitar kita,” kata Faturrahman Arhaby.