Konten Media Partner

Aksi Jogja Memanggil Digelar Lagi: Massa Bakar Kaos Gambar Jokowi-Tabur Bunga

27 Agustus 2024 14:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi 'Jogja Memanggil' kembali digelar di sepanjang Jalan Malioboro, Selasa (27/8). Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Aksi 'Jogja Memanggil' kembali digelar di sepanjang Jalan Malioboro, Selasa (27/8). Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Aksi ‘Jogja Memanggil’ kembali digelar di sepanjang Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Selasa (27/8). Massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil Yogyakarta ini berjalan mulai dari Kawasan Parkir Abu Bakar Ali sekitar pukul 11.20 WIB menuju Gedung DPRD DIY kemudian dilanjutkan ke depan Istana Kepresidenan Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Pantauan Pandangan Jogja di lokasi, aksi tersebut juga diwarnai orasi dari perwakilan mahasiswa dan organisasi seperti pekerja migran dan pekerja rumah tangga. Selain itu, massa aksi juga melakukan drama teatrikal di depan Gedung DPRD DIY, pembakaran kaos bergambar Presiden Joko Widodo, serta aksi tabur bunga di depan Istana Kepresidenan Yogyakarta.
Aksi tabur bunga yang dilakukan oleh massa aksi Jogja Memanggil di Jalan Malioboro Yogya, Selasa (27/8). Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
Banner yang dipasang bersama taburan bunga tersebut didominasi gambar Jokowi. Ada pula sejumlah poster, di antaranya bertuliskan ‘Lawan Politik Dinasti’ dan ‘Baby Nepo’.
Mereka berseru agar Presiden Jokowi turun dari jabatannya. Selain itu, ada 5 pernyataan lain yang mereka serukan.
“Menolak otoritarianisme populis yang dipraktikkan oleh Jokowi beserta kroni-kroninya; menuntut agar segera dilakukan perombakan pada UU Pilkada dan UU Partai Politik; melawan segala upaya perusakan atau pelemahan konstitusi,” begitu bunyi seruan dalam keterangan tertulis yang diterima awak media atas nama Aliansi Jogja Memanggil, Selasa (27/8).
Massa aksi 'Jogja Memanggil' memadati kawasan Jalan Malioboro, Selasa (27/8). Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
“Akan melakukan segala cara untuk mencegah oligarki dan politik dinasti; menyerukan kepada warga Jogja untuk membangun oposisi rakyat,” bunyi dua poin terakhir seruan tersebut.
ADVERTISEMENT
Hingga berita ini dirilis, massa aksi masih bertahan di sekitar Istana Kepresidenan Yogyakarta.