news-card-video
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Aktivitas Malam di Area Dekat Masjid di Yogya: Jemaah Merasa Kurang Nyaman

24 Maret 2025 16:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Masjid Syuhada Yogyakarta. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Masjid Syuhada Yogyakarta. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Pengurus salah satu masjid besar di Yogyakarta yakni Masjid Syuhada menyampaikan keberatan mereka terhadap aktivitas di sekitar masjid yang dianggap mengganggu kenyamanan jemaah. Keluhan ini terutama terkait dengan penggunaan jalan untuk berjualan malam hari, berupa Street Coffee serta kebisingan dari musik yang diputar keras.
ADVERTISEMENT
Direktur Harian Pengurus Masjid Syuhada, Dawam, mengatakan keluhan ini berdasarkan aspirasi jemaah yang merasa terganggu dengan situasi di sekitar masjid.
“Jemaah juga merasakan hal tersebut bahwa itu tidak nyaman. Apalagi kalau masjid ini kan masjid musafir, masjid transit bagi para (musafir). Terkadang malam-malam datang jamaah, terkadang hampir sebelum subuh dan sebagainya, itu kemudian tidak nyaman,” kata Dawam, saat ditemui Pandangan Jogja, Senin (24/3).
Direktur Harian Pengurus Masjid Syuhada, Dawam. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
Diakuinya, pengurus masjid juga sempat menemukan botol minuman keras di sekitar area tersebut, juga mendapati iklan yang disinyalir sebagai iklan miras. “Dulu awal-awal kami menemukan beberapa botol minuman keras. Di selokan-selokan,” ujarnya.
Pihaknya juga sempat dua kali audiensi dengan Penjabat Wali Kota pada saat itu, Sugeng Purwanto. Satpol PP Kota Yogyakarta juga menyebut sempat melakukan penertiban. Ada 4 pelanggar yang didenda total Rp 750 ribu. Namun, aktivitas tersebut kembali terjadi.
ADVERTISEMENT
Terakhir, postingan keluhan ini viral di media sosial. Tim Media dan Humas, Khalid, mengatakan gangguan ini sebetulnya telah terjadi beberapa tahun terakhir. “Puncaknya mungkin ini karena kan 10 hari terakhir Ramadan,” ujarnya sehingga pihaknya mengunggah postingan tersebut.
im Media dan Humas, Khalid. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
Pihak Dishub Kota Yogyakarta pun hari ini bertemu dengan pengurus masjid sebab dalam postingan itu terdapat narasi bahwa aktivitas berjualan ini mendapat izin dari Dishub Yogyakarta. Namun mereka enggan untuk dimintai keterangan terhadap maksud pertemuan itu.
Berdasarkan keterangan resmi melalui instagram Dishub Kota Yogya, narasi perizinan tersebut tidak benar.