Konten Media Partner

Alasan Pengemudi Mobil di Jogja Pukul Pengendara Motor: Takut Burungnya Stress

11 November 2024 11:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rekaman CCTV insiden pemukulan pengemudi mobil kepada pengendara motor di Demangan, Yogya. Foto: CCTV Masjid Ashshiddiqi
zoom-in-whitePerbesar
Rekaman CCTV insiden pemukulan pengemudi mobil kepada pengendara motor di Demangan, Yogya. Foto: CCTV Masjid Ashshiddiqi
ADVERTISEMENT
Satreskrim Polresta Yogyakarta menangkap pengemudi mobil yang memukul pengendara motor setelah hampir terlibat serempetan. Pelaku pemukulan adalah AS (31), sedangkan korban adalah NHN (20) seorang mahasiswa perantauan asal Majalengka, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Insiden ini terjadi di Gondokusuman pada Jumat (8/11), dan pelaku ditangkap keesokan harinya, Sabtu (9/11).
Kejadian tersebut viral di media sosial setelah rekaman CCTV kejadian tersebut beredar.
Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, AKP Probo Satrio, mengatakan bahwa saat kejadian pelaku pemukulan membawa burung di dalam mobilnya untuk diikutkan kontes atau lomba. Pelaku khawatir, burungnya mengalami stress karena ia harus mengerem mendadak karena berpapasan dengan korban yang membawa sepeda motor.
“Pengendara mobil itu alasannya kaget, karena dia dari rumah mau ikut lomba burung,” ujar Probo di Mapolresta Yogya, Senin (11/11).
“Rem mendadak, kaget, emosi lah. Takut burungnya stres,” tambahnya.
Hal itu membuat emosinya tersulut lalu memukul korban sebanyak dua kali. Pukulan pertama mengenai helm korban, sementara pukulan kedua mengenai ujung bibirnya, menyebabkan luka lecet.
ADVERTISEMENT
Kasus Berakhir Damai
Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, AKP Probo Satrio. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
Setelah kejadian, korban sempat melapor ke polisi, dan pelaku terancam dikenai tindak pidana ringan. Namun, kasus ini berakhir damai karena orang tua korban meminta agar korban memaafkan pelaku. Pelaku juga menanggung biaya pengobatan korban.
“Pada saat korban menghubungi orang tuanya, orang tuanya menyarankan korban untuk memaafkan sehingga terjadi perdamaian di antara mereka,” kata Probo. “Korban memaafkan mereka dan sepakat untuk berdamai. Sempat ingin dilanjutkan ke Tipiring, tetapi korban tidak bersedia,” tambahnya.
Probo juga menjelaskan bahwa mobil yang digunakan pelaku merupakan milik tetangganya dan tidak ditahan. “Kami langsung mencari alamat sesuai data mobil tersebut dan mengetahui kendaraan itu milik tetangganya,” ujar Probo.