Konten Media Partner

Aldi Satya Mahendra Naik Kelas, Tahun Depan Pakai Motor 890 CC

6 November 2024 20:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aldi Satya Mahendra saat menjuarai World Supersport 300. Foto: Instagram/@teambrcorse
zoom-in-whitePerbesar
Aldi Satya Mahendra saat menjuarai World Supersport 300. Foto: Instagram/@teambrcorse
ADVERTISEMENT
Setelah sukses mencetak sejarah dengan meraih gelar juara dunia di ajang World Supersport 300 (WorldSSP300), Aldi Satya Mahendra kini bersiap menghadapi tantangan baru di kelas yang lebih tinggi, World Supersport 600 (WSS600).
ADVERTISEMENT
Pembalap muda asal Pajangan, Bantul, ini akan mengendarai motor Yamaha YZF-R9 bermesin 890 cc, yang membutuhkan penyesuaian besar di musim balap awal tahun depan. Dalam wawancara di Restoran Jiwa Jawi (2/11), Aldi mengungkapkan targetnya di kelas yang lebih tinggi ini.
“Tahun depan akan naik ke WSS600. Ini tahun pertama saya pakai motor cc besar, jadi perlu adaptasi. Targetnya konsisten di 10 besar, dan syukur-syukur bisa podium,” kata Aldi.
Aldi Satya Mahendra saat menjajal yamaha Nmax terbaru di Jiwa Jawi resto, Bantul. Foto: Pandangan Jogja/Arif UT
Aldi telah berangkat ke Italia pada 4 November kemarin untuk menjalani persiapan dan latihan intensif di Eropa. Setelah itu, ia akan mengikuti musim balap di Australia dan Spanyol, yang akan berlangsung hingga November 2025.
Sebagai pembalap muda pertama dari Indonesia dan Asia yang pernah menjuarai World Supersport 300, Aldi memiliki harapan besar agar dunia balap motor Indonesia mendapatkan perhatian yang lebih layak dari pemerintah. Sebab, menurutnya banyak sekali talenta muda berbakat yang selama ini sulit berkembang karena tak mendapat dukungan yang memadai.
ADVERTISEMENT
“Saya harap sih pemerintah bisa lebih memperhatikan lagi, ya. Karena di dunia balap motor, perhatian kita masih kurang. Banyak anak muda yang berbakat di bidang ini, tapi dukungan yang diterima masih minim,” ujar Aldi.
Aldi Satya Mahendra. Foto: Instagram/@teambrcorse
Dia juga menyinggung minimnya sarana latihan yang ada di Jogja, terutama sirkuit. Selama ini, dia berlatih di lahan parkir Stadion Mandala Krida karena Yogyakarta belum memiliki sirkuit yang memadai.
“Itu juga saya bingung, karena di Jogja nggak ada sirkuit buat latihan. Jadi, kita cuma latihan di lahan parkir Mandala Krida. Padahal penting banget buat latihan,” ungkapnya.
Aldi berharap pemerintah dapat mendirikan sirkuit layak untuk mendukung para rider muda di Yogyakarta. Dengan begitu, akan semakin banyak pembalap-pembalap berbakat dan berprestasi yang lahir dari Jogja.
ADVERTISEMENT