Anak Muda Usia 20-an Tahun Jadi Pembeli Utama Perumahan di Yogya

Konten Media Partner
21 Desember 2022 19:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maket perumahan. Foto: Widi RH Pradana
zoom-in-whitePerbesar
Maket perumahan. Foto: Widi RH Pradana
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anak-anak muda saat ini menjadi pasar utama yang membeli perumahan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), baik perumahan subsidi maupun komersil. Saat ini semakin banyak anak-anak muda di Yogya dari rentang usia 20-an sampai awal 30-an tahun yang membeli rumah.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh tim pemasaran Sumber Baru Land, salah satu perusahaan properti yang berbasis di Yogya, Hesti Indar Rini. Hesti mengatakan hal itu menjadi fenomena yang menarik, pasalnya sebelumnya pasar properti di Yogya mayoritas sudah berusia 30 tahun ke atas bahkan 40-an tahun.
“Sekarang banyak banget usia muda yang membeli rumah. Sekarang malah didominasi oleh anak-anak muda,” kata Hesti saat ditemui, Rabu (21/12).
Tim Pemasaran Sumber Baru Land Yogya, Hesti Indar Rini. Foto: Widi RH Pradana
Banyaknya generasi muda yang mulai membeli rumah di Yogya menurut Hesti karena anak-anak muda saat ini semakin kreatif dalam mendapatkan penghasilan tambahan dan manajemen keuangan. Misalnya banyak anak-anak muda yang masih kuliah namun sudah bisa mendapatkan penghasilan karena sudah mulai menjalankan bisnis.
“Jadi lulus kuliah, kerja, punya uang terus beli rumah, ya usia 30an awal lah sudah berani dia ngambil KPR,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Selain anak-anak muda yang punya bisnis sendiri, banyak juga anak-anak muda Yogya yang membeli rumah setelah bekerja di luar daerah, terutama di sektor-sektor yang bonafit.
“Misalnya habis lulus terus kerja di tambang, kayak di Freeport,” kata Hesti Indar Rini.
Hal sama disampaikan oleh tim marketing Bumi Arofatuna Selaras, perusahaan pengembang lain di Yogya, Rizky Oktariadi. Dia bahkan mengatakan bahwa saat ini sudah mulai banyak anak-anak muda usia 22-an tahun yang menjadi pembeli rumah.
“Sekarang sudah mulai banyak anak-anak muda yang beli rumah. Sekarang umur-umur 22 sampai 30 tahun sudah berani beli rumah,” kata Rizky Oktariadi.
Tim Marketing Bumi Arofatuna Selaras, Rizky Oktariadi. Foto: Widi RH Pradana
Hal ini menurut Rizky juga membantah narasi bahwa anak muda Yogya mustahil memiliki rumah sendiri di Yogya. Sebab, realitanya saat ini justru anak-anak mudalah yang jadi konsumen utama bisnis properti di Yogya.
ADVERTISEMENT
“Banyak yang karyawan swasta biasa, cuma memang sudah punya penghasilan tetap,” ujarnya.
Hal sama disampaikan oleh Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY, Ilham Muhammad Nur. Dia mengatakan bahwa saat ini anak-anak muda usia pertengahan 20-an memang menjadi pasar utama bisnis properti di Yogya.
“Usia 24, 25, belum berkeluarga tapi sudah banyak yang memutuskan beli rumah, usia 22, 23 tahun juga ada,” kata Ilham Muhammad Nur.
Era sebelumnya, normalnya mereka yang membeli rumah menurut Ilham usianya sudah di atas 30 tahun. Hal ini menurut dia sekaligus membantah narasi modern bahwa anak-anak muda saat ini sudah tidak butuh rumah sebagai tempat tinggal.
“Ternyata rumah masih dianggap sebagai kebutuhan utama untuk anak muda,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Tren ini menurut dia juga didorong dari sisi perbankan, dimana perbankan lebih suka menawarkan KPR kepada anak-anak muda. Sebab, jika usianya masih muda maka masa tenornya akan lebih panjang sehingga angsurannya lebih kecil.
“Kalau usia 25 mengambil pinjaman beli rumah, itu kan tenornya bisa sampai 30 tahun, dan itu disukai sama perbankan,” kata Ilham Muhammad Nur.