Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Anak Penjual Peyek Masuk UGM Tanpa Tes, Kuliah Gratis sampai Lulus
21 Juni 2024 11:11 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Anak seorang penjual peyek asal Probolinggo, Jawa Timur, Love’s Nurani Hasan diterima di Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM pada tahun 2024 lewat jalur tanpa tes atau Seleksi Nasional Berdasar Prestasi (SNBP). Gadis yang berusia 19 tahun ini juga mendapatkan beasiswa kuliah gratis hingga lulus.
ADVERTISEMENT
“Ini impianku sejak SMA untuk bisa kuliah di Akuntansi FEB UGM,” kata Love’s dikutip dari laman resmi UGM, Rabu (19/6).
Perjuangan Love’s hingga sampai diterima di UGM ini tidaklah mudah. Sejak SD Love’s sudah terbiasa membagi waktunya antara mencari uang dan belajar. Hal ini ia lakukan demi membantu perekonomian keluarganya.
Meski sibuk mencari uang saat sekolah, Love’s tetap rajin belajar hingga ia mendapatkan segudang prestasi. Sejak SD sampai SMA, sudah lebih dari 10 kali ia menjuarai berbagai perlombaan dari tingkat kabupaten hingga nasional.
“Tentu saja setiap dapat hadiah dari lomba-lomba, saya selalu sisihkan untuk membeli kebutuhan rumah,” ujarnya.
Awalnya keluarga Love’s tergolong berkecukupan, tetapi saat orang tuanya mengalami kecelakaan semuanya berubah. Akibat dari kecelakaan itu, ayahnya tidak bisa bekerja lagi sehingga tulang punggung keluarga digantikan oleh ibunya.
ADVERTISEMENT
Ibu Love’s bekerja sebagai pedagang bumbu pecel dan kerap kali juga mendapatkan pesanan peyek dari tetangganya.
Menurut Love’s hasil ibunya bekerja itu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari saja. Maka dari itu, untuk menambah uang sakunya, sejak SD Love’s berjualan mulai dari tas, stiker, masker wajah, hingga kerudung.
Dengan kondisi ekonomi yang sedang terpuruk itu, Love’s sempat meragukan mimpinya untuk bisa berkuliah. Namun, berkat dukungan orang tuanya Love’s kembali yakin untuk memperjuangkan mimpinya itu. Pada akhirnya, mimpi Love’s pun terwujud juga dengan penuh jerih payahnya.
“Sebenarnya keinginan kuliah sudah ada sejak SMP. Namun saat itu saya masih ragu mengingat keterbatasan ekonomi keluarga,” kata Love’s.