Konten Media Partner

Anak UGM Bikin Jaket Anti Gerah & Dingin, Ada Kipas dan Penghangat di Dalamnya

17 November 2023 18:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jaket buatan mahasiswa UGM dilengkapi dengan alat penghangat dan kipas pendingin. Foto: Dok. UGM
zoom-in-whitePerbesar
Jaket buatan mahasiswa UGM dilengkapi dengan alat penghangat dan kipas pendingin. Foto: Dok. UGM
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat jaket yang bisa dipakai dalam kondisi kedinginan maupun kegerahan. Sebab, jaket yang dinamai Automatic Comfort Jacket (ACO Jaket) itu dilengkapi dengan kipas pendingin dan alat penghangat di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Ketua tim pengembang ACO Jaket, Wahyu Agong Nugroho, menjelaskan bawa jaket ini dibuat dengan teknologi pendingin berupa cooling fan atau kipas pendingin dan teknologi penghangat tubuh berupa heating pad atau bantalan pemanas.
Sistem pendingin dan penghangat ini dapat bekerja secara otomatis berdasarkan parameter suhu yang diinginkan dan suhu di sekitarnya.
“Pengguna bisa mengatur batas suhu yang diinginkan saat memakai jaket,” kata Wahyu Agong Nugroho, Jumat (17/11).
Penggunaan kipas pendingin pada jaket berfungsi untuk mempercepat penyerapan radiasi panas ke udara luar dengan menyirkulasikan udara antara bagian luar dengan dalam.
Melalui sistem pendingin ini, suhu bisa dijaga agar tidak berlebihan dan mencegah terjadinya overheat atau panas berlebih.
Sedangkan sistem penghangat digunakan untuk menghangatkan atau menaikkan suhu menuju kenyamanan termal. Sistem penghangat yang digunakan adalah komponen elektronis berupa bantalan yang terdapat koil pemanas saat dialiri listrik bertegangan 5 Volt DC yang aman bagi tubuh.
ADVERTISEMENT
“Range suhu bisa diatur pengguna, saat suhu sekitar yang terdeteksi oleh Thermostat Temperature Sensor melebihi range suhu yang telah diatur, maka Cooling Fan akan aktif untuk menurunkan suhu didalam jaket. Dalam keadaan sebaliknya jika suhu sekitar kurang dari range suhu yang telah diatur, maka Heater Pad Electric akan aktif untuk menghangatkan tubuh pengguna jaket,” paparnya.
Jaket buatan mahasiswa UGM yang dilengkapi dengan alat penghangat dan kipas pendingin. Foto: Dok. UGM
Anggota tim lain, Yogi Ilham Ruswara, menjelaskan bawa untuk mendeteksi suhu sekitar digunakan empat buah sensor LDR. Empat pin sensor tersebut akan timbul dan keluar dari jaket sehingga dapat mendeteksi suhu dengan lebih optimal.
“Media penghangat diletakkan pada bagian perut dan punggung pengguna untuk memberikan thermal comfort secara maksimal,” katanya.
ACO Jaket dibuat menggunakan bahan kain lapisan terluar Puma Scott. Pada lapisan terdalam kain menyelimuti case elektronis yang dapat dilepas untuk proses perbaikan dan dicuci. Dengan begitu, rangkaian elektronis tetap aman saat jaket dicuci.
ADVERTISEMENT
Anggota tim lain, Genesis Junior Sumlang menjelaskan bawa pengembangan ACO Jaket berawal dari cuaca yang tidak menentu dan peningkatan suhu di Indonesia. Melihat kondisi tersebut, mereka mengembangkan sistem pendingin dan penghangat yang diimplementasikan pada pakaian yang menjadi pakaian sekunder yaitu jaket.
“Kami berusaha mengembangkan jaket yang sering dipakai oleh kebanyakan orang sebagai pakaian sekunder dapat lebih nyaman dengan sistem penyesuaian suhu,” ujarnya.
Total ada lima mahasiswa yang ikut mengembangkan produk jaket ini, mereka tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karya Inovatif (PKM-KI) yang telah lolos dan melaju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2023 di Bandung pada akhir November mendatang.
Ketua tim, Wahyu Agong Nugroho Jati merupakan mahasiswa Teknologi Rekayasa Mesin, sedangkan empat anggota lainnya adalah Yogi Ilham Ruswara (Teknologi Rekayasa Mesin), Genesis Junior Sumlang (Teknolgi Rekayasa Elektro), Linthang Cahya Wijaya (Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil), serta Melani Putri Pratama (Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak) di bawah bimbingan Ma’un Budiyanto.
ADVERTISEMENT