Konten Media Partner

Angka Golput di DIY dalam Pilkada 2024 Capai 25 Persen, Tertinggi di Kota Yogya

4 Desember 2024 17:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Surat suara yang sudah dicoblos, dimasukan ke dalam kotak suara pada simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2019 di halaman Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/3). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Surat suara yang sudah dicoblos, dimasukan ke dalam kotak suara pada simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2019 di halaman Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/3). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Penghitungan suara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah selesai dilakukan sejak Minggu (1/12) dan Senin (2/12). Tingkat partisipasi pemilih juga telah dihitung oleh KPU.
ADVERTISEMENT
Pandangan Jogja mencoba mengumpulkan informasi tingkat partisipasi pemilih dari KPU se-DIY. Hasilnya, partisipasi pemilih di Kota Yogya sebesar 65 persen, Sleman sebesar 76,57 persen, Bantul 77,65 persen, Kulon Progo sebesar 79,26 persen, dan Gunungkidul sebesar 74,51 persen.
Dari angka partisipasi tersebut, angka golput tertinggi ada di wilayah Kota Yogya dan golput terendah ada di wilayah Kulon Progo.
Ilustrasi surat suara pemilu. Foto: kumparan
Berdasarkan catatan KPU, angka golput di Kota Yogya sebesar 35 persen. Lalu Kulon Progo mencatatkan angka golput sebesar 20,74 persen.
Sementara dari catatan KPU Sleman, angka golput terhitung ada 23,43 persen, KPU Bantul sebanyak 22,35 persen, dan KPU Gunungkidul sebanyak 25,49 persen.
Dari angka tersebut, didapatkan bahwa rata-rata golput di untuk Pilkada se-DIY sebesar 25,4 persen.
Ketua KPU Kota Yogyakarta, Noor Harya Aryo Samudro. Foto: KPU Kota Yogyakarta
Ketua KPU Kota Yogya, Noor Harsya Aryo Samodro, mengatakan fenomena angka golput di wilayah perkotaan ini terjadi juga di seluruh Indonesia. Meski demikian, diakuinya angka partisipasi pemilih difabel justru meningkat.
ADVERTISEMENT
“Fenomena angka partisipasi pemilih di perkotaan menurun, fenomena seluruh Indonesia. Perilaku nasional, bukan hanya lokal,” kata Harsya saat dihubungi Pandangan Jogja, Selasa (3/12).
“Pemilih kota non-difabel turun, tetapi kesadaran rekan-rekan difabel naik. Angka partisipasi disabilitas naik signifikan, persentasenya tertinggi se-DIY,” tambahnya.
KPU Kota Yogya mencatatkan dari 320.594 Daftar Pemilih Tetap (DPT), ada 208.401 pemilih yang menggunakan hak pilihnya. Dari angka tersebut didapatkan angka bahwa angka partisipasi masyarakat sebesar 65 persen.